Wisata Duren Hi. Haqu’i di Lamsel: Bayar Rp 60 Ribu, Makan Durian Sepuasnya

by -1716 Views

LAMPUNG SELATAN – Siapa yang tidak tau dan suka dengan buah durian. Sebagian besar, orang suka makan buah durian. Namun siapa sangka jika ada tempat memiliki konsep berbeda, yakni makan buah durian yang jatuh dari pohon sepuasnya sampai “mabuk”?.

Di Desa Karang Jaya, Kecamatan Merbau Mataram, Kabupaten Lampung Selatan, ada tempat yang menawarkan makan durian matang pohon ditengah kebunnya langsung yakni ‘Wisata Duren Hi. Haqu’i’.

Para travler bisa singgah di tempat Wisata Duren Hi. Haqu’i tersebut, dengan membayar sejumlah paket dengan merogoh kocek Rp 60 ribu/orang sudah bisa melahap durian matang pohon sepuasnya.

Pengelola tempat wisata durian ini, menyediakan durian lokal khas Lampung, diantaranya durian putih (susu), durian mentega, durian tembaga, durian pahang dan durian Montong.

Tempat wisata durian ini, selalu ramai didatangi pengunjung pecinta durian. Selain dapat menikmati aneka durian lokal matang pohon dengan kualitas baik, pengunjung juga bisa berburu durian yang baru jatuh dari pohonnya langsung.

Meski fasilitasnya sederhana, yakni baru ada beberapa pondokan yang disiapkan dan ngampar (lesehan), namun tidak menyurutkan langkah pengunjung yang datang baik warga sekitar (lokal) dan dari berbagai luar daerah Lampung Selatan bahkan dari luar Provinsi Lampung.

Pengelola Wisata Duren Hi. haqu’i, Yudi Nopriansyah atau yang akrab disapa Nopri mengatakan, sejak empat tahun lalu (2019) Ia merintis usaha menyulap lahan kebun durian seluas 4 hektar milik kakeknya menjadi lokasi wisata durian. Hal ini dilakukannya, karena ingin memberikan suasana berbeda untuk pecinta durian.

Pengelola Wisata Duren Hi. haqu’i, Yudi Nopriansyah atau yang akrab disapa Nopri

Ia sengaja mengembangkan wisata durian ini, lantaran harga durian di wilayahnya selalu rendah karena selalu diborong pengepul.

“Buah durian inikan, tunggu musim setahun sekali dan berlangsung dua bulan yakni akhir Desember hingga Februari buahnya sudah habis,”kata Nopri kepada lampungterkini.id saat ditemui dilokasi, Senin (17/1/2022).

Dikatakannya, luas lahan kebun durian miliknya yang Ia kelola, ada 4 hektar. Selain mengelola kebun durian miliknya, Ia pun bekerjasama dengan petani setempat untuk memenuhi kebutuhan konsumen pencinta durian yang selalu ramai datang ke tempat wisata durian yang dikelolanya saat ini. Tak heran makanya, luas kebun wisata durian yang dikelolanya saat ini mencapai 25 hektar luasnya.

“Seluruh petani disini kita kelola, ada 25 hektar lahan yang saat ini kita kelola. Durian mereka (petani), dibawa kesini. Alhamdulilah, petani disini sekarang terbantu dengan adanya wisata durian ini,”ujarnya.

Untuk memanjakan pencinta durian, pengelola Wisata Duren Hi. Haqu’i menawarkan berbagai jenis durian lokal seperti durian mentega, durian susu, durian tembaga dan montong. Sementara jenis durian Montong ini, tidak tumbuh banyak dikarenakan tekstur tanah yang tidak cocok.

Dikarenakan tingginya animo pengunjung, Iduy pun membatasi pengunjung yang datang hanya 150 orang/harinya. Untuk hari Sabtu-Minggu, 250 orang. Meski demikian, Ia tetap menyedian pengunjungnya dengan 500 butir durian matang pohon dalam setiap harinya.

“Karena permintaan banyak, maka pengunjung kita batasi agar mereka tidak kecewa duriannya habis. Jadi harus booking dulu, karena buah durian yang jatuhan inikan terbatas maka jumlah pengunjung harus kita sesuaikan,”ungkapnya.

Kelebihan makan buah durian di tempat wisata durian ini, pengelola atau penjual menjamin durian yang dijual kepada pengunjung adalah durian yang benar-benar matang dan jatuh langsung dari pohonnya, tanpa ada proses pengkarbitan atau pematangan menggunakan obat tertentu.

“Buah durian yang kita siapkan ini, semua asli jatuhan durian matang dari pohon. Jadi masuk mau makan duren, keluar mabuk duren,”kata pria berusia 39 tahun ini.

Menurutnya, dalam semalam, Ia bisa dapat 200-an gandeng atau 400 buah durian jatuhan. kemudian dikebun tetangga yang Ia kelola, dalam semalam ada sekitar 400 buah. Jadi kalau digabungkan, ada 800-1.000 buah durian jatuhan dalam semalam. Sehari, sekitar 1.000 buah durian ludes terjual di wisata durian yang dikelolanya ini.

“Dalam sehari, omset yang saya dapat mencapai puluhan juta. Kalau hari Sabtu-Minggu, dapat Rp 20-25 juta. Sementara hari-hari biasa, bisa dapat Rp 15-20 juta dan itu kita bayar ke petani, karyawan dan biaaya operasional,”bebernya.

Jika makan langsung di lokasi Wisata Duren yang dikelolanya ini, Nopri memberikan paketan khusus. Mulai dari dua orang dengan harga Rp 150 ribu, paket keluarga tiga orang Rp 250 ribu, empat orang Rp 300 ribu, lima orang Rp 350 ribu, enam orang Rp 400 ribu, tujuh orang Rp 450 ribu, delapan orang Rp 500 ribu, sembilan orang Rp 550 ribu dan untuk oleh-oleh dipatok harga Rp 30 ribu/butir.

“Untuk paket 10 orang atau lebih, bayarnya hanya Rp 60 ribu/orang. Paketan khusus itu, makan durian sepuasnya. Wisata durian ini, masih dibuka hingga bulan Februari mendatang,”jelasnya.

Para pecinta durian yang datang ke Wisata Duren Hi. Haqu’i yang ada di Desa Suban, Kecamatan Merbau Mataram, Kabupaten Lampung Selatan ini, tidak hanya diburu oleh para konsumen dari lokal saja, tapi juga dari berbagai Kabupaten di Provinsi Lampung dan luar Provinsi Lampung untuk bisa menikmati langsung buah durian yang jatuh dari pohonnya.

“Yang datang ke Wisata Duren ini tidak hanya pecinta durian dari lokal sini (Lampung Selatan) saja, tapi juga dari berbagai Kabupaten di Lampung. Dari luar Lampung ada, seperti Jakarta, Bandung, Jogja, Palembang dan beberapa kota lainnya,”pungkasnya.

Agus Sumedi, pengunjung asal Kota Metro

Agus Sumedi (38), salah seorang pengunjung asal Kota Metro mengatakan, Ia sengaja datang bersama keluarganya ke tempat wisata durian di Lampung Selatan ini, karena ingin menikmati durian sepuasnya.

“Tau wisata duren ini dari medsos, dan baru pertama kali kami kesini. Sengaja datang ke sini, ya pengen ngerasain seperti apa durian yang disajikan, apakah benar matang dari pohon,”kata dia kepada lampungterkini.id

Ia mengaku puas, buah durian yang disajikan di Wisata Duren Hi. Haqu’i ini, benar-benar durian jatuhan atau matang dari pohon. Sangat jauh berbeda sekali pastinya, dengan buah durian yang biasa dibelinya dipinggir jalan selama ini.

“Puas dan nggak kecewa, asli buah duriannya jatuhan dan beda rasanya benar-benar manis, legit. Harganya relatif murah, hanya Rp 60 ribu/orang bisa makan duren sepuasnya,”tandasnya.

Hal senada juga dikatakan oleh seorang pengunjung, Nur (28) asal Tulangbawang.

“Puas dan mantap, pokoknya nggak kecewa benar-benar ‘mabok’ duren keluar dari wisata durian ini,”kata dia.

Untuk melengkapi tempat Wisata Durian ini, agar lebih memuaskan konsumen yang sudah berkunjung disediakan juga buah-buahan pendamping, seperti manggis, cempedak, duku, labu, tempoyak, dodol durian asli tanpa campuran (lempok) dan bubur durian asli tanpa kuah (Kinje).

Bagi masyarakat atau para traveler pecinta buah durian yang ingin berkunjung ke tempat Wisata Duren Hi. Haqu’i, dapat mencari lokasinya melalui Google Maps dengan kata kunci : Wisata Duren.

Selain itu juga, untuk booking dan paket khusus fieldtrip bisa langsung menghubungi melalui WhaysApp atau kontak telephon ke nomor : 0812-7903-1442. (Andy/Jalu)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.