LAMPUNG SELATAN–Aksi premanisme dikeluhkan oleh salah satu pedagang di Desa Bumijaya Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lampung Selatan, mereka berharap Aparat Penegak Hukum (APH) untuk turun tangan.
Salah satu pemilik toko butik, kudapan dan minuman (teh, kopi) berinisial HN merasa resah dengan aksi premanisme yang dilakukan olah salah satu warga setempat yang biasa di panggil dengan sebutan ‘Kakek’.
HN mengatakan, dia (kakek) meminta jatah rokok kepada pegawai tokonya yang berlokasi didepan alun-alun Desa Bumijaya.
Apalagi kalau di alun-alun tersebut sedang ada acara Kudalumping atau kegiatan Desa maupun kegiatan dari Pemerintan Kabupaten pasti dia minta jatah rokok ketokonya.
Dalam aksinya, apabila karyawan tokonya tidak memberikan permintaannya, dia akan memberikan kesan teror ataupun umpatan dan upaya lain yang bertujuan membuat takut agar meluluskan permintaannya.
Dikatakannya, kemarin (Jumat, 11 Agustus 2023), kakek datang ketokonya dengan suara lantang bernada tinggi, teriak (marah-marah) berisi ungkit masalah rokok dan peraturan wilayah di Desa tersebut, membuat istri dan karyawannya ketakutan, tidak ada yang membantu mereka, karena pada saat itu dirinya sedang tidak berada di toko.
“Dia buat istri dan dua karyawan (wanita) merasa sangat-sangat ketakutan,” ujarnya.
Senada, istri HN dan salah satu karyawannya mengatakan kepada Lampungterkini.id, mereka sangat ketakutan atas tindakan terduga pelaku pada saat itu.
“Suami saya lagi tidak ada di toko, cuma saya dan kedua karyawan, kami perempuan semua, jadi kami merasakan sangat ketakutan hingga saat ini,” tuturnya.
HN menambahkan, karena tidak terima dengan kejadian itu, dirinya berusaha menemui Kepala Desa Bumijaya, Aris Mustopa dikediamannnya untuk melaporkan hal tersebut kepadanya, dengan tujuan berharap agar Kepala Desa Bumijaya bisa menegur atau minimal fasilitasi dia bertemu dengan terduga pelaku, agar tidak mengganggu toko miliknya.
“Saat kami kerumahnya pak Kades, ketemu istri yang mengatakan pak Kades sedang sakit,” tukasnya.
Karena menunggu lama dan merasa tidak bisa ketemu dengan kepala desa, ahirnya dirinya beserta istri dan salah satu karyawannya melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Candipuro.
“Kami sudah melaporkannya ke Polsek Candipuro, kemarin sore,” tuturnya.
Dalam posisi menunggu informasi dari pihak Polsek Candipuro, HN merasakan kekecewaan karena dari kemarin sore hingga menjelang sore hari ini belum mendapatkan informasi apapun terkait laporannya, sementara terduga pelaku hari ini bulak balik melintas di depan tokonya.
“Bolak balik orangnya lewat depan toko saya,” kata dia seraya kesal dan geram, Sabtu (12/8/2023).
Sementara Kanit Reskrim Polsek Candipuro saat di konfirmasi oleh media lampungterkini.id via chat Whatsapp terkait tindak lanjut pihak kepolisian atas pelaporan pemilik toko HN yang juga berstatus sebagai ‘Wartawan’, istri dan karyawannya tentang perbuatan yang disinyalir aksi premanisme, Kanitres menjawab.
“Ini saya masih hubungi bhabinnya untuk mempertemukan kedua belah pihak,” jawabnya.
(Heri)