LAMPUNG SELATAN – Kekecewaan warga Dusun 5 Umbul Kerikil, Desa Beringin Kencana, Kecamatan Candipuro, Lampung Selatan dengan pembangunan jalan rabat beton yang menggunakan anggaran Dana Desa (DD) tahun anggaran 2020 terdapat banyak retak dan juga tidak sesuai spesifikasi.
Berdasarkan penelusuran lampungterkini.id, jalan rabat beton yang dibangun di Dusun 5 Umbul Kerikil menggunakan DD 2020 tahap l dan II, hanya sepanjang 1.513 meter dan ketebalan hanya O,9 meter. Sedangkan di dalam Rencana Anggaran Belanja (RAB), ketebalan jalan semestinya 0.12 meter dan lebar jalan 2.5 meter dan ternyata hanya 2.4,8 meter.
Sedangkan untuk kondisi jalan tersebut, terdapat banyak yang sudah retak – retak dan tidak sesuai spesifikasi, sehingga membuat masyarakat setempat kecewa dengan pembangunan jalan rabbat beton tersebut.
“Sebetulnya saya senang jalan di Dusun 5 Umbul Kerikil ini dangun, tapi kenapa seperti ini. Tadinya, kami meminta lebar jalannya 3 meter, ternyata lebarnya hanya 2.5 meter,” kata warga setempat, Yono (50) kepada lampungterkini.id, Jumat (27/11/2020).
“Pembangunan jalan cor beton inikan pakai uang rakyat melalui pemerintah pusat, tujuannya agar bisa mempermudah rakyat untuk mengangkut hasil pertanian dan lainnya tapi kenyataannya seperti ini,”kata dia.
Sebelum dilakukan pengerjaan jalan tersebut, lanjut dia, dirinya pernah di minta untuk berkumpul di kediaman RT, yakni agar dalam pelaksanaan pembangunan jalan cor beton tersebut sesuai dengan yang diinginkan.
“Kenyataannya, pasir yang diminta kualitasnya bagus tapi yang dikirim kualitas pasrinya kurang bagus. Kami (masyarakat), harusnya ikut mengawasi setiap penggunaan yang menggunakan dana desa (DD). Kami juga ikut bekerja dalam pembangunan jalan, kenyataannya setelah di tempat berbeda,”bebernya.
Dia menambahkan, pembangunan jalan rabat beton di Dusun 5 Umbul Kerikil tersebut, dirasa kurang bagus atau tidak sesuai dengan pengerjaannya.
“Saya biasa kerja bangunan dan hanya orang kecil mas, ya terpaksa ikut aturan dari sana. Untuk yang di ujung sana, yakni tahap l dan sampai di ujung tahap ll. Bisa lihat sendiri banyak yang sudah retak retak, padahal saat kumpulan masyarakat minta materialnya yang bagus tapi di kirimnya kurang bagus ya begini jadinya,”tandasnya.
Hal senada di katakan warga lainnya, Andi (38). menurutnya, padahal belum lama ini jalan rabbat beton ini dibangun, tapi entah kenapa sudah banyak yang retak.
“Ya belum lama ini mas dibangunnya, tapi kok pada retak retak. Alagi kalau berpapasan dengan mobil, susah di lewatinya. Kami bingung, kenapa tidak seperti sebelumnya saja pembangunan jalannya suppaya bisa dilalui kendaraan saat berpapasan,”katanya.
Sementara Kepala desa (Kades) Beringin Kencana, Dwi Krisyanto saat dikonfirmasi menyangkal terkait pembangunan jalan rabbat beton di Dusun 5 tersebut tidak sesuai spesifikasi.
“Itu semua sudah melalui musyawarah melalu tingkat Dusun dan RT, dan juga sesuai permintaan warga setempat. Kalau retak-retak, dan ketebalannya kemungkinan mengikuti konstruksi jalannya dan faktor alam atau cuaca,”ujarnya.
Dikatakannya, jalan tersebut merupakan alternatif penghubung antar Dusun. Pembangunannya, melalui program padat karya dan menggunakan pekerja warga setempat.
Kalau ada yang mengatakan pembanguannya kurang bagus, lanjut Dwi, kemungkina orang tersebut tidak senang atau juga tidak paham dan mengerti mengenai pembangunan.
“Memang betul, tadinya warga minta lebar jalannya 3 meter. Kami akui kalau kami ini orang baru, bicara kwalitas mungkin semua sama seperti itu dan ada yang tidak sesuai teknisnya,”pungkasnya. (Tim)
