Daerah  

Sandar Perahu Dibongkar PT. BRP, Nelayan Sukaraja Sengsara

Avatar photo

LAMPUNG SELATAN – Breakwater atau pemecah gelombang lepas pantai adalah bangunan pengaman yang dibuat sejajar pada jarak tertentu dari garis pantai, pemecah gelombang dibangun sebagai bentuk perlindungan pantai terhadap hantaman gelombang air laut, dengan cara menghancurkan gelombang sebelum sampai ke pantai, sehingga terjadi endapan dibelakang bangunan, endapan ini dapat menghalangi transport sedimen sepanjang pantai.

Mungkin pembangunan break water tersebut menjadi dambaan bagi masyarakat yang Notabenenya berada di pesisir pantai karena pada tahun 2018 lalu telah terjadi musibah alam Tsunami yang kurang lebih telah menelan korban sebanyak 123 jiwa.

Namun yang sangat di sesalkan pembangunan yang di kerjakan oleh pihak perusahaan yakni PT. Basuki Rahmanta Putra (PT. BRP) membuat nelayan Desa Sukaraja Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan menjerit sengsara.

Pasalnya dengan adanya pembangunan pengaman pantai, nelayan sampai saat ini tidak pernah mendapatkan perhatian khusus dari pihak perusahaan pasalnya lokasi untuk sandar perahu para nelayan yang sudah di bongkar oleh PT. BRP sampai saat ini tak kunjung jelas arahnya.

Terlihat ratusan perahu nelayan Desa Sukaraja terbengkalai akibat pembangunan pemecah gelombang (Break water) pasalnya akses nelayan yang susah untuk keluar masuk guna mencari hasil tangkapan laut akibat lokasi sandar perahu tidak ada.

Saat awak media turun kelapangan Iwan (40) nelayan Desa Sukaraja menjelaskan, bahwasanya dari awal pembangunan sampai saat ini nelayan tidak pernah di ajak rapat dan sampai sekarang nelayan susah untuk mencari hasil tangkapan.

“Dari awal pembangunan ini pak, kami nelayan tidak pernah di ajak musyawarah. Kami butuh kepastian kapan tempat sandar perahu kami di perbaiki atau di bangun yang baru,” paparnya, Rabu (28/7/2021)

Selain tak jelas kapan di benahi tempat sandar perahu, nelayan sukaraja juga tak pernah mendapatkan kompensasi dari pihak PT. BRP.

“Bagaimana nasib kami ini jangankan mau cari hasil tangkapan tempat sandar perahu yang belum jelas sampai saat ini. Kami nelayan Desa Sukaraja gak pernah merasakan bantuan sepeserpun dari pihak perusahaan,” ketusnya. (H3r Den)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *