LAMPUNG SELATAN – DPRD Kritik Kinerja Dinas Pariwisata: Ketua Panitia Khusus (Pansus) Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel), Edo Saputra Wijaya, mengungkapkan keprihatinannya terhadap kinerja Dinas Pariwisata Lampung Selatan. Sabtu, 12 April 2025
Edo mengatakan bahwa Dinas Pariwisata menyerap anggaran yang fantastis, mencapai Rp1,4 miliar di tahun 2024, namun hanya mampu membuahkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp140 juta.
“Kami tadi sudah membahas bahwasanya terkait Dinas Pariwisata Kabupaten Lampung Selatan anggaran yang diserap oleh Dinas Pariwisata itu lumayan besar, tapi pendapatan kita minusnya jauh lumayan. Artinya pendapatan kita hanya 140 juta PAD nya, menurutku kinerja Dinas Pariwisata saat ini belum signifikan, karena apa? prosesnya harusnya dari satu miliar lebih sehingga hanya terserap 140 juta,” terangnya kepada awak media di ruang kerjanya seusai acara berlangsung, pada Rabu (9/4/2025).
Edo menilai bahwa kinerja Dinas Pariwisata masih stagnan dan kurang berkembang, meskipun anggaran yang diserap sudah mencapai 90%.
“Karena artinya gini loh, ditahun 2024 itu kebelakang ini permasalahannya ini-ini aja dan enggak ada perkembangan dan action-nya pariwisata ini kurang. Sedangkan anggaran yang sudah dipelontarkan di Dinas Pariwisata sudah terserap 90% lebih, Nah sekarang ketika Dinas Pariwisata penyerapan anggarannya sudah 90% lebih, tapi tidak ada kemajuan, ya buat apa gitu loh, anggota-anggota pegawai-pegawai di Dinas Pariwisata itu apa kerjanya gitu.”Pungkasnya.
Edo menyarankan agar Dinas Pariwisata mencari investor atau pihak ketiga untuk mengelola objek wisata di Lampung Selatan.
“Salah satunya kita minta untuk mencari pihak ketiga, jadi yang sudah didapatkan saat ini terkait dua objek wisata milik Pemda Lampung Selatan, itu sebaiknya kalau memang hanya stuck di situ-situ saja dalam satu tahun artinya anggaran yang diserahkan saat ini tidak sesuai dengan keinginan, lebih baik kita cari pihak ketiga,” ucap anggota DPRD muda di Bumi Khagom Mufakat ini.
Edo mencontohkan objek wisata Way Belerang dan Pulau Sebesi yang hingga saat ini masih stagnan.
“Kemudian banyak objek wisata lainnya contoh pantai-pantai, segala macam itu kan hanya diperbaiki jalan saja, tapi PAD-nya kita enggak dapat, nah gimana objek wisata pantai itu kalau bisa kita salah satu pemegang PAD-nya,” tegasnya.
Edo mengharapkan agar Dinas Pariwisata dapat memberikan terobosan baru untuk mengembangkan potensi pariwisata di Lampung Selatan.
“Nah tadi kan Dinas Pariwisata tadi berbicara bahwa tahun 2004 sampai dengan tahun 2009 artinya ini perbedaan saat ini. Dunia ini sudah berkembang, objek wisata zaman dulu itu mungkin ya begitu kurang minat orang, tapi masyarakat saat ini kita lihat setiap weekend plat BG berkendaraan dari Sumatera Selatan Palembang sana, itu datang ke tempat kita, artinya kan kalau kita menaikkan satu objek wisata yang akurat yang diminati oleh orang banyak, itu bisa menjadikan PAD kita meningkat dan juga membuat Lampung Selatan ini terlihat bagus lo di Dunia Pariwisata,” ucapnya lagi.
Edo menekankan pentingnya mencari objek wisata yang menarik dan diminati oleh masyarakat agar dapat meningkatkan PAD dan menjadikan Lampung Selatan sebagai tujuan wisata yang menarik.