Pelabuhan Bakauheni Dikonsep Seperti Bandara, Tidak Lagi Jual Tiket On The Spot dan Ada Lorong Garbarata

Avatar photo
Petugas ticketing Pelabuhan Bakauheni melakukan proses scaning e-Tiket penumpang sebelum naik ke kapal. (Foto Dok. Lampungterkini.id)

LAMPUNGSELATAN—Memberikan keamanan dan kenyamanan pengguna jasa penyeberangan, sistem ticketing Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan mengadaptasi konsep seperti bandara dan tidak ada lagi penjualan tiket on the spot (di tempat) pelabuhan.

Penumpang wajib beli tiket secara mandiri via Ferizy di outlet resmi ASDP seperti Indomaret, Alfamart, BRILink dan Agen Finpay (Delima Point) karena di Pelabuhan tidak ada penjualan tiket on the spot.

Selain tidak ada lagi penjualan tiket on the spot, konsep Pelabuhan Bakauheni lainnya mengadaptasi layaknya bandara yakni adanya Garbarata di dermaga eksekutif yang digunakan para penumpang penyeberangan saat akan naik dan turun dari kapal.

Garbarata atau Boarding Bridge/Aviobridge ini, merupakan sebuah jembatan berdinding seperti lorong yang menghubungkan pintu kapal dengan pintu ke dermaga eksekutif (anjungan).

Penumpang berjalan di lorong Garbarata saat keluar dan turun dari kapal menuju ke anjungan dermaga eksekutif Pelabuhan Bakauheni. (Foto:Jalu)

General Manager PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Bakauheni, Suharto mengatakan, konsep ticketing on the spot tersebut, mengadaptasi sistem ticketing layaknya seperti di bandara juga seperti di stasiun kereta api.

“Di industri transportasi, ada manifies penumpang. Jadi penumpang yang akan menyeberang, harus mengisi data diri secara lengkap dan jelas,”kata Suharto, Senin (25/12/2022).

Menurutnya, jalur lintasan penyeberangan sebagai moda transportasi pelayaran, ada kesamaan dengan moda transportasi lain. Dengan demikian, tidak ada lagi penjualan tiket on the spot di Pelabuhan.

“Sistem ticketing tersebut, seperti di bandara. Penumpang bisa masuk dan melakukan penyeberangan ke Pelabuhan, jika sudah membeli tiket via Ferizy dan melakukan manifies,”ujarnya.

Manifest ini, kata Suharto, hal yang penting, karena untuk memastikan orang atau barang yang dibawa sudah sesuai. Manifes digunakan untuk melakukan cek jika ditengah perjalanan terjadi sesuatu seperti kecelakaan, ini penting karena terkait hak asuransi penumpang dan memperlancar proses perjalanan.

“Jadi manifes ini, sebuah dokumen berisi keterangan daftar penumpang kapal, kargo, kendaraan dan awak kapal yang terdaftar dan sudah berada di dalam transportasi kapal,”ungkapnya.

Dikatakannya, pengelola penyeberangan memberlakukan untuk penumpang yang telah membeli tiket, agar dapat mengatur waktu di hari H (keberangkatan) agar tidak terlambat dan melakukan check in dua jam sebelum jadwal keberangkatan kapal.

“Konsep ini sama juga seperti di bandara, dan kami (ASDP) akan terus memberlakukan seperti itu di pelabuhan Bakauheni,”terangnya.

Penumpang melakukan scaning tiket, saat akan menuju ke dermaga dan naik ke kapal melakukan perjalanan penyeberangan di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan. (Foto: Jalu)

Pada saat angkutan mudik lebaran 1443 H/2022, penumpang yang akan melakukan penyeberangan didapati masih banyak membeli tiket on the spot di pelabuhan. Pihak ASDP Cabang Bakauheni masih memberikan toleransi, meski saat itu sudah diberlakuan pembelian tiket secara online (Ferizy) dan melakukan manifies.

“Mudik lebaran kemarin, adalah transisi dan masih diberikan toleransi. Kami melihat, sebagian besar masyarakat tidak pulang mudik lebaran selama dua tahun terakhir karena kondisi pandemi Covid-19. Kedepan, tidak ada lagi penjualan tiket on the spot di pelabuhan,”kata dia.

Suharto mengingatkan, pengguna jasa penyeberangan, agar melakukan pemesanan tiket melalui aplikasi Ferizy jauh hari atau minimal H-1 sebelum keberangkatan. Hal ini untuk menghindari antrian, sehingga perjalanan lebih terjamin, aman dan nyaman. Selain itu juga, untuk memastikan ketersediaan tiket dan memperlancar pelayanan di pelabuhan.

“Penumpang wajib beli tiket secara mandiri via Ferizy di outlet resmi seperti Indomaret, Alfamart, BRILink dan Agen Finpay (Delima Point) karena tidak ada penjualan tiket on the spot (di tempat) Pelabuhan,”pungkasnya. (Jalu/Red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *