LAMPUNG SELATAN (LT) – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lampung Selatan, kembali gelar Aksi “Grebek” Pasar Tradisional Sidomulyo, Kecamatan Sidomulyo, Kabupaten Lampung Selatan, pada Selasa (19/4/2025).
Aksi “Grebek” program prioritas 100 hari kerja pasangan Bupati dan Wakil Bupati Lampung Selatan ini, kali ke-tiga dilakukan dengan menggandeng lima OPD diantaranya. Damkarmat, BPBD, Sat-Pol.PP dan Disprindag setempat.
“Kegiatan ini yang ke-tiga kalinya, sebelumnya dilaksanakan ditengah bulan suci Ramadhan, tepatnya pada Minggu (9/3/2025) dan Selasa (11/3/2025) lalu,” ujar Kepala DLH Lampung Selatan Yudhius Irza, S.Hut., MM., ditemui dilokasi kegiatan.
Akan tetapi kali ini, DLH Lampung Selatan hanya menggandeng Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) setempat. Hal tersebut mengingat pasar tradisional Sidomulyo, kondisinya saat ini cukup bersih dan rapih.
Yudhius menambahkan, pada moment ini terdapat dua unit mobil berisikan air bersih diturunkan untuk menyiram lantai pasar tersebut, yang disertai membersihkan lantai dengan cara mengepel oleh petugas DLH Lampung Selatan.
“Dua unit mobil air tersebut, satu milik OPD Damkarmat dan satunya lagi milik Bapak Meng atau Herman warga Seloretno yang diberikan secara gratis,” ucap Yudhius.
Masih kata Yudhius, aksi “Grebek” pasar tradisional ini tak hanya mewujudkan program prioritas 100 hari kerja Bupati Lampung Selatan, akan tetapi tujuan lainnya guna menciptakan lingkungan bersih guna menuju hidup sehat.
Dijelaskannya, kegiatan sapu bersih pasar ini akan dilakukan secara terus menerus (kontinu) hingga dipastikan bahwa pasar tradisional Sidomulyo, benar-benar dinyatakan bersih dan rapih.
“Mengenai hal ini perlu adanya kerjasama kita semua, baik kepada para pedagang beserta warga masyarakat setempat,” harapnya.
Pantauan wartawan, pada aksi tersebut terdapat puluhan petugas kebersihan DLH Lampung Selatan, terjun mengikuti aksi “Grebek” pasar tradisional Sidomulyo, Kecamatan Sidomulyo.
Petugas kebersihan berseragam lengkap tersebut memiliki peran berbeda-beda, untuk petugas perempuan menyapu dan mengumpulkan sampah-sampah, sementara petugas laki-laki sebagian mengepel lantai dan sebagian lainnya mengangkut sampah kedalam truck untuk dibuang ke TPA Lubuk-Kalianda. (Red)
