BeritaDaerah

Dugaan Pencemaran Limbah Oleh PT. Woongsol Nature Indonesia, DLH Lamsel Turunkan Tim!

Avatar photo
78
×

Dugaan Pencemaran Limbah Oleh PT. Woongsol Nature Indonesia, DLH Lamsel Turunkan Tim!

Share this article

LAMPUNG SELATAN (LT) – Dugaan pencemaran limbah PT. Woongsol Nature Indonesia (WNI) terhadap sawah milik Burhan (62) warga Dusun Sandaran, Desa Sukabanjar, Kecamatan Sidomulyo, Kabupaten Lampung Selatan “Bak Gayung Bersambut”.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lampung Selatan Yudhius Irza., S. Hut., melalui Kabid Pengawasan DLH setempat Rudi Yunianto mengatakan, rencananya dalam waktu pihaknya akan menurunkan Tim ke-perusahaan tersebut.

“Insya Alloh minggu depan, saya beserta tim akan turun langsung ke PT. Woongsol Nature Indonesia,” ujarnya, ketika dihubungi via telepon, pada Sabtu (1/2/2025).

Rudi menjelaskan, tujuan kedatangan DLH Lampung Selatan ke perusahaan produksi dan ekspor komoditi agricultural raw tersebut, menindaklanjuti pencemaran air limbah terhadap sawah milik warga setempat.

“Untuk langkah awal Tim DLH Lampung Selatan akan mengambil air limbah yang menggenangi sawah tersebut untuk di cek kebenarannya,” tambah Rudi.

Yang jelas sambungnya, selain mengambil air limbah tersebut pihaknya juga akan mengecek dokumen atau izin Lingkungan Hidup yang saat ini sudah dimiliki PT. Woongsol Nature Indonesia.

“Sejauh ini saya belum tahu persis kepemilikan dokumen atau izin-izinnya. Oleh sebab itu nanti kita periksa juga,” pungkas warga Kota Bandar Lampung ini.

Diberitakan sebelumnya, setelah menimbulkan polusi udara hingga didemo masyarakat setempat pada 2023 lalu, PT. Woongsol Nature Indonesia (WNI) kembali berulah.

Kali ini, air limbah ini perusahaan PMA yang terletak di Jalinsum KM 42 Desa Sukabanjar, Kecamatan Sidomulyo, Kabupaten Lampung Selatan itu diduga mencemari sawah milik Burhan (62) warga setempat, hingga mengalami kerugian puluhan juta rupiah.

Kepada media, Burhan menceritakan, sawah seluas + 3.000 M2 yang bersebelahan dengan pagar pembatas perusahaan tersebut, sebelumnya menghasilkan gabah kering siap jual yang diperkirakan sebanyak + 30 kwintal saat musim panen tiba.

Akan tetapi, sejak PT. Woongsol Nature Indonesia berdiri pada tahun 2014 silam hingga sekarang, terdapat empat petak sawah tak lagi bisa digarap lantaran telah tercemar air limbah.

“Awal-awalnya hanya empat petak saja yang tercemar air limbah, namun kali ini semuanya sudah tercemar, dan semua benih padi ini bakal terancam gagal tumbuh,” ucap Burhan, ketika ditemui dilokasi sawah, pada Rabu (30/1/2025).

Dihubungi via aplikasi WhatsAppnya, Human Resource Development (HRD) Oktovie Herousa mewakili Direktur PT. Woongsol Nature Indonesia Hur Yang Mo membantah, jika perusahan miliknya itu telah mencemari sawah milik warga. Kendati demikian, dirinya berjanji akan tetap kooperatif menyikapi adanya dugaan tersebut.

“Yang jelas akan kita sikapi dan secepatnya untuk menemui warga yang sawahnya diduga terkena limbah tersebut,” pungkasnya. (Tim)

Berita sebelumnya:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *