BeritaPendidikan

Siswi Lampung, Fitria Raih Penghargaan Rekor Developer Game Edukasi Termuda dan Terbanyak

Avatar photo
788
×

Siswi Lampung, Fitria Raih Penghargaan Rekor Developer Game Edukasi Termuda dan Terbanyak

Share this article
Siswi di Lampung, Fitria Khasanah meraih penghargaan dari Lembaga Prestasi Indonesia dan Dunia (LEPRID) kategori rekor prestasi sebagai developer game edukasi usia termuda dan juga karya terbanyak.

LAMPUNGTERKINI.ID–Fitria Khasanah, salah satu siswi di Lampung lulusan SDN 2 Sukabumi, Kota Bandarlampung ini, mendapat penghargaan dari Lembaga Prestasi Indonesia dan Dunia (LEPRID).

Penghargaan dari LEPRID yang didapat remaja putri yang kini melanjutkan pendidikan ke SMP Gajah Mada, Kota Bandarlampung tersebut, yakni untuk kategori rekor prestasi sebagai developer game edukasi usia termuda dan karya terbanyak.

Ketua Umum dan juga pendiri Lembaga Prestasi Indonesia dan Dunia (LEPRID), Paulus Pangka menyatakan, seorang siswi di Lampung bernama Fitria Khasanah layak mendapatkan penghargaan, karena dinilai berprestasi dalam pembuatan game edukasi online maupun offline termuda dan terbanyak.

“Karena itu kami mengpresiasi Fitria atas prestasi yang dilakukan, dengan memberikan penghargaan kategori rekor prestasi sebagai developer game edukasi usia termuda dan karya terbanyak,”kata Paulus, Minggu (21/7/2024).

Menurutnya, terlebih lagi jarang sekali anak muda seperti seusia Fitria tersebut, mau terjun ke dunia developer game.

“Harapannya, penghargaan tersebut bisa menjadi motivasi anak-anak Indonesia lainnya untuk terus belajar dan berprestasi, juga bisa membanggakan orangtua, sekolah dan Indonesia,”tandasnya.

Fitria Khasanah mengaku senang dan bersyukur meraih penghargaan dari Lembaga Prestasi Indonesia dan Dunia (LEPRID) kategori rekor prestasi sebagai developer game edukasi usia termuda dan juga karya terbanyak.

“Senang dan bersyukur dapat penghargaan. Saya nggak menyangka dapat apresiasi setinggi itu, apalagi masih tahap belajar,”ucapnya sembari menunjukkan piagam penghargaan yang diraihnya dari LEPRID.

Anak dari pasangan Ken Setiawan dan Eva Sovia Dona ini mengatakan, dirinya menyenangi game itu, yakni sejak dirinya masih kecil.

Menurutnya, awal munculnya game Mobile Legend, Ia sudah mulai bermain meskipun pada saat itu mulanya dilarang oleh kedua orangtuanya.

Kemudian, kata Fitria, hobinya positifnya itupun didukung oleh kedua orangtuanya, lantaran bisa membagi waktu belajar dan sekolah. Bahkan sejak duduk dibangku kelas 5 Sekolah Dasar (SD), Ia diikutkan berbagai kursus oleh orangtuanya yakni desain 3D, kursus developer game online dan offline.

“Meski banyak waktu untuk fokus pembuatan game, belajar dan sekolah tetap jadi prioritas. Asal bisa bagi waktunya saja, semuanya akan berjalan lancar,”ujarnya.

Selain piawai membuat game, Fitria Khasanah juga ternyata jago membuat gambar atau kartun animasi 2D dan 3D.

Selain itu, Fitria pintar menari adat tradisional nusantara dan olahraga sepatu roda, bahkan beberapa prestasi juara pertama diraihnya dalam event sepatu roda kategori diusinya di kejuaraan nasional.

Sementara ayah Fitria, Ken Setiawan mengatakan, kalau dirinya hanya bisa memberikan dukungan terhadap putrinya tersebut. Karena menurutnya, saat ini zaman sudah modern, dimana siswa SD pun sudah bisa belajar dan menjelajah dunia tanpa batas melalui jejering internet.

“Saya mendoakan semoga Fitria berhasil dalam cita-citanya. Sebagai orangtua, pastinya bangga juga senang, dan tentunya akan terus mendukung hobi positif putri saya itu,”kata Ken kini menjabat sebagai Kepala Bidang Pemuda dan Pendidikan Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Lampung ini.

Diketahui, kepiawan dan keuletan Fitria Khasanah ini, berhasil ciptakan puluhan game dan game hasil karyanya itu bisa dimainkan baik secara online maupun offline.

Puluhan game itu dapat diakses melalui aplikasi Unity 3D dan Consteuk serta Roblox Studio yang bersifat petualangan, parkour, edukatif dan bernuansa toleransi. Selain di Android, game offline itu bisa diinstal dan dimainkan di iOS, laptop dan komputer PC.

Game tersebut, sudah dirilis dan bisa diunduh melalui aplikasi Playstore. Seperti game ‘Jelajah Lampung Berjaya’, ‘Lorong Toleransi’, ‘Dahsyatnya Pancasila’, ‘Petualangan Mencari Tuhan’, ‘Rahasia Bangkitnya Nusantara’ dan game lainnya.

Ada salah satu game yang dibuat Fitria yakni ‘Petualangan Mencari Tuhan’, dimana game itu diangkat berdasar kisah nyata dari sebuah buku yang dibuat ayahnya yakni Ken Setiawan berjudul ‘Tuhan Kita Sama’. Dimana dulunya, ayah fitria pernah tersesat dalam kelompok ekstrem bergabung ke kelompok islam garis keras Negara Islam Indonesia (NII).

Semasa kecil, Fitria memang akrab dengan dunia toleransi. Fitria pun tumbuh dari didikan seorang ayah dan ibu yang dulunya memiliki latar belakang mantan pelaku radikal atau masyarakat menyebut mantan teroris.

Bahkan sang ayah, yakni Ken Setiawan bersama para mantan radikalisme kini membuat lembaga NII Crisis Ceter dimana lembaga ini sebagai wadah atau pusat rehabilitasi korban NII. Dimana hampir semua pelaku teroris di Indonesia, ibu kandungnya adalah gerakan radikalisme NII.

Sehingga pembuatan game ‘Petualangan Mencari Tuhan’ itu, termotivasi dorongan dari orangtua yakni ayahnya. Dimana ayahnya melihat, kini banyak orang (anak bangsa) terpecah belah karena perbedaan pandangan.

Bukan disebabkan perbedaan agama, namun yang beragama sama saling terpecah belah. Padahal sejatinya, semua dalah saudara yakni keturunan anak Adam dan Hawa.

Dibalik pembuatan game tersebut, ada pesan yang disampaikan. Hal ini dimaksudkan, agar semua orang mengetahui sebenarnya diantara umat beragama tidak ada persoalan. Semuanya itu bersaudara, dan perbedaan sudah menjadi kehendak Tuhan agar semua umat manusia saling mengenal dan melengkapi.

Sedangkan game lain yang dibuat oleh Fitria yakni ‘Jelajah Lampung Berjaya’, dimana game tersebut adalah tentang kearifan lokal yang didalamnya berisi promosi daerah Provinsi Lampung.

Gadis cilik Fitria Khasanah ini juga mempunyai kemampuan diatas rata-rata, khususnya di dunia digital berbasis internet. (Ndi/Red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *