LAMPUNGSELATAN–Tim SAR gabungan menemukan satu korban lagi bernama Mad Harif (57) warga Dusun Tasik, Desa Banyumas, Kecamatan Candipuro, Lampung Selatan dengan kondisi sudah meninggal dunia akibat tenggelam setelah terseret arus banjir, Sabtu (29/10/2022) pagi sekitar pukul 07.30 WIB.
Sebelumnya, tim SAR gabungan lebih dulu menemukan jasad korban Royani (49) warga Dusun Tasik, Desa Banyumas, Kecamatan Candipuro, Lampung Selatan, Jumat (28/10/2022) siang kemarin sekira pukul 13.45 WIB.
Jasad korban, ditemukan berjarak sekitar 100 meter lebih dari titik terakhir korban terlihat sebelum terbawa arus banjir dengan intensitas air setinggi 1,5 meter hingga 2 meter lebih.
Kedua korban laki-laki paruh baya warga Dusun Tasik, Desa Banyumas, Kecamatan Candipuro, Lampung Selatan tersebut terseret arus banjir dan dilaporkan hilang, setelah hanyut terbawa arus air setinggi 2 meter lebih ketika keduanya sedang mencari ikan diareal sawah tidak jauh dari rumahnya.
Peristiwa nahas itu terjadi, saat luapan air sungai Way Ketibung, Way Kalang dan Way Sekampung melanda Desa Banyumas, Bringin Kencana, Sinar Pasmah dan beberapa desa lainnya di Kecamatan Candipuro yang terdampak banjir pada Kamis (27/10/2022) sore setelah semalaman diguyur hujan deras.
Camat Candipuro, Ahmad Solatan saat dinfirmasi lampungterkini.id membenarkan, satu korban lagi warga Desa Banyumas yang tenggelam akibat terseret arus banjir sudah berhasil ditemukan tim SAR gabungan pagi tadi sekitar pukul 07.30 WIB.
“Benar, satu korban warga Desa Banyumas bernama Mad Harif sudah ditemukan dan kondisinya sudah meninggal dunia akibat tenggelam,”kata dia, Sabtu (29/10/2022).
Jasad korban, kata Solatan, sudah dievakuasi tim Sar gabungan dibantu dengan warga setempat dari titik lokasi ditemukannya korban. Selanjutnya, petugas membawa jasad korban dikediamannya di Dusun Tasik, Desa Banyumas untuk dilakukan proses pemakaman pihak keluarganya.
“Jenazah almarhum Mad Harif, dibawa keluarganya ke Kabupaten Lampung Timur untuk dimakamkan disana (kampung halamannya),”ungkapnya.
Solatan mengutarakan, dampak banjir yang merendam beberapa desa di Kecamatan Candipuro, selain merenggut dua korban jiwa sebanyak 394 rumah dan 390 hektar persawahan terendam. Sementara warga dari dua desa (Banyumas dan Beringin Kencana) yang mengungsi, ada sekitar 890 warga mulai dari lensia, remaja, dewasa, anak-anak hingga balita.
“Warga Desa Banyumas terdampak banjir, mengungsi di Kantor Desa. Sedangkan warga di tiga dusun Desa Beringin Kencana terdampak banjir, mengungsi di Gedung Muslimat komplek Masjid Roudhatul Hidayah Desa Beringin Kencana,”terangnya.
Menurutnya, dari beberapa titik yang terdampak banjir tersebut, intensitas air saat ini sudah mulai surut dan sedang dilakukan pembersihan.
“Warga mengungsi, rencananya sore ini akan kita kembalikan kerumahnya masing-masing,”pungkasnya.
Sementara Kepala Pos Basarnas Bakauheni, Lampung Selatan, Febrianda juga membenarkan penemuan satu korban tenggelam bernama Mad Harif (57), warga Desa Banyumas, Kecamatan Candipuro.
“Pagi tadi sekitar pukul 07.30 WIB, satu korban tenggelam bernama Mad Harif sudah ditemukan dengan kondisi meninggal dunia,”kata dia.
Dikatakannya, tim SAR gabungan melakukan evakuasi jasad korban Mad Harif di koordinat 5°29’10.00″S – 105°35’58.00″E, jarak 1.21 KM Radial 60.14°. Arah timur laut dari lokasi kejadian perkara atau LKP.
“Jasad korban, ditemukan disekitar muara berjarak sekitar 1 kilometer lebih dari titik awal lokasi saat korban terseret arus banjir,”ujarnya.
Setelah berhasil dievakuasi, jasad korban Mad Harif sudah diserahkan tim SAR gabungan kepada pihak keluarganya sekitar pukul 08.00 WIB untuk proses pemakaman.
“Dengan demikian, dua korban tenggelam warga Desa Banyumas,Kecamatan Candipuro akibat terseret arus banjir sudah ditemukan semua dengan kondisi meninggal dunia,”tandasnya.
Tim SAR gabungan yang terlibat dalam proses evakuasi warga terdampak banjir tersebut, yakni Tim Rescue Pos SAR Bakauheni, Polres Lampung Selatan dan Jajaran (Polsek), Polairud Polres Lampung Selatan, Kodim 0421 Lampung Selatan, BPBD, PMI dan Dinas Damkar dan Penyelamatan Lampung Selatan, TAGANA Lampung Selatan, FRRL Lampung serta warga setempat.
Diberitakan sebelumnya, Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Kecamatan Sidomulyo, Katibung dan Candipuro, Kabupaten Lampung Selatan, pada Rabu malam sekira pukul 22.00 WIB hingga Kamis (27/10/2022) pagi menyebabkan ratusan rumah warga terendam banjir hingga menelan korban jiwa serta beberapa akses jalan utama tidak bisa dilalui kendaraan.
Berdasarkan pantauan lampungterkini.id Kamis pagi hingga sore dan malam hari, ratusan rumah warga terendam banjir di Kecamatan Sidomulyo, Katibung dan Candipuro, Lampung Selatan. Ratusan rumah warga yang terdampak banjir ini, berada tidak jauh dari bantaran sungai Way Ketibung, Way Campang dan Way Kalang.
Adapun permukiman warga yang terdampak banjir di Kecamatan Sidomulyo adalah Desa Sukamaju, Kota Dalam, Suak, Sukabanjar, Talang Baru, Sidodadi, Sidorejo dan Sidomulyo dengan ketingian air rata-rata mencapai 1 meter, 1,5 meter hingga 2 meter.
Informasi yang diterima lampungterkini.id, rumah warga di Kecamatan Sidomulyo terdampak banjir seperti Desa Sidodadi ada 140 rumah, Desa Suak 60 rumah, Desa Sukamaju 42 rumah, Desa Kota Dalam 80 rumah dan Desa Talang Baru sebanyak 78 rumah. Kemudian beberapa desa lainnya terdampak banjir, masih dalam pendataan.
Selain merendam ratusan rumah warga dan ratusan hektar lahan pertanian, beberapa akses jalan utama penghubung di Kecamatan Sidomulyo, Candipuro, Katibung dan sebaliknya tidak bisa dilalui kendaraan karena air menggenangi jalan setinggi 80 cm hingga 1 meter.
Warga yang rumahnya terdampak banjir, mengungsi sementara dirumah kerabatnya dan ada juga di tetangga desa yang tidak terdampak banjir. Para Kepala Desa (Kades) yang wilayahnya terdampak banjir, menyiapkan posoko tanggap darurat dan ada juga yang membuat dapur umum.
Sementara di wilayah Kecamatan Candipuro, Lampung Selatan, ratusan rumah warga terdampak banjir yakni Desa Sidoasri (Trucuk), Way Gelam, Way Galih, Beringin Kencana, Banyumas dan Sinar Pasmah dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter hingga 2 meter bahkan lebih.
Banjir yang merendam beberapa desa di Kecamatan Candipuro tersebut, akibat luapan air sungai Way Ketibung dan Way Kalang setelah diguyur hujan deras sejak Rabu malam hingga Kamis pagi. Selain itu, akibat jebolnya tanggul di beberapa titik Way Sekampung.
Pantauan lampungterkini,id, Kamis malam sekitar pukul 20.00 WIB di Kecamatan Candipuro, ada tiga desa terdampak banjir paling parah, yakni Desa Banyumas, Sinar Pasmah dan Beringin Kencana. Ratusan rumah warga di tiga desa tersebut terendam banjir, dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter, 2 meter hingga 3 meter.
Selain itu, akses jalan utama seperti di Desa Desa Way Gelam, lalu akses jalan menuju ke Desa Banyumas dan ke Desa Sinar Pasmah tidak bisa dilalui kendaraan karena intensitas air masih tinggi hingga 1 meter.
Hingga pukul 22.00 WIB, intensitas air belum terlihat surut dan debit air masih tinggi merendam ratusan rumah warga di tiga desa tersebut. Selain itu, ada dua orang warga Desa Banyumas dikabarkan terseret arus air dan masih dilakukan pencarian aparat kepolisian dan BPBD Lampung Selatan.
Sementara ratusan warga dari dua desa yakni Desa Banyumas dan Beringin Kencana, dilakukan evakuasi oleh petugas BPBD dan Polres Lampung Selatan menggunakan perahu karet. Selanjutnya, ratusan warga dievakuasi menggunakan kendaraan mobil petugas menuju ke tempat pengungsian di gedung muslimat komplek Masjid Roudhatul Hidayah Desa Beringin Kencana. (Her/Red)