LAMPUNGTERKINI.ID-Pembangunan gorong-gorong di Desa Purwodadi, Kecamatan Way Sulan, Kabupaten Lampung Selatan, disinyalir menjadi ajang bancakan sehingga dikerjakan dengan asalan.
Pembangunan gorong-gorong tersebut berlokasi di Dusun Kiyam, Desa Purwodadi dengan volume pekerjaan yakni panjang 1,5 meter, lebar 1,5 meter, tebal 6 centimeter dengan nilai angaran Rp.13.396.950,00 bersumber dari Dana Desa (DD) tahun 2024.
Keterangan dari salah seorang warga desa setempat (Purwodadi) yang namanya enggan disebutkan mengatakan, pengerjaan gorong-gorong di Dusun Kiyam itu terbilang lama, dan pengerjaannya diduga asal-asalan.
“Padahal, gorong-gorong yang lama itu masih bagus. Tapi ya itu, ditimpah lagi sama adukan semen yang dikerjaan mengatasnamakan pembangunan gorong-gorong,”ucapnya kepada lampungterkini.id, Minggu (28/7/2024).
Menurutnya, proses pengerjaaan seperti itu, sama saja membuat timpahan tambahan lapisan semen diatasnya, sehingga bukanlah pembuatan gorong-gorong baru. Selain itu juga, pengerjaannya tidak sesuai dengan anggaran.
“Anggaran sebesar itu, masa hanya kaya gitu pengerjaannya. Beli batu belah tapi nggak di pakai, yang dipakai pecahan rabat beton lama bukan batunya yang di pasang,”ketusnya.
Hal senada dikatakan juga oleh beberapa warga desa setempat lainnya mengenai pengerjaaan goron-gorong tersebut.
Berdasarkan atas informasi dan keluhan warga tersebut, jurnalis lampungterkini.id pun mencoba mendatangi lokasi pembangunan gorong-gorong yang dimaksudkan.
Dilokasi, pembangunan gorong-gorong itu, pengerjaannya diduga tidak sesuai dengan anggaran yang disalurkan oleh negara untuk Pemerintah desa (Pemdes) Purwodadi melalui anggaran Dana Desa (DD).
Tidak hanya itu saja, pengerjaannya memakai landasan gorong-gorong lama dan juga ada pasangan bekas rabat beton bukannya batu baru yang di pasang.
Selanjutnya, jurnalis lampungterkini.id mencoba menghubungi Kepala desa (Kades) Purwodadi, Sumarsono melalui ponselnya via pesan WhatsApp untuk dikonfirmasi terkait pengerjaan gorong-gorong diduga dikerjakan asalan.
Namun sayangnya, pesan yang dikrimkan via WhatsApp tersebut meski terkirim dan terbaca tidaklah direspon atau dijawab. Hingga berita ini diterbitkan, media lampungterkini.id belum mendapat konfirmasi dari Kades Purwodadi tersebut. (Ndi)