Shalat Idhul Fitri 1445 H, Babinsa Jadi Khatib di Desa Binaan

by -934 Views

LAMPUNGTERKINI.ID – Babinsa Koramil 421-06/Natar, Sertu Ayatul Komini tidak hanya dikenal sebagai seorang anggota TNI yang berdinas di Kodim 0421/Lamsel, Koramil 421-06/Natar, tetapi juga dikenal sebagai seorang Ustadz dan figur panutan di kalangan militer serta masyarakat Kecamatan Natar.

Diselah kesibukannya sebagai seorang Babinsa Desa Negara Ratu Kecamatan Natar, Sertu Ayatul Komini sering dipanggil untuk menjadi mengisi pencerahan di acara Keagamaan dan Imam serta Khotib Sholat Jumat di mesjid mesjid di wilayah Kecamatan Natar, Seperti halnya kali ini Sertu Ayatul Komini mengisi Khutbah pada Sholat Idhul Fitri 1445 H di Masjid An’nur Dusun Sidoarjo Desa Negara Ratu Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan, Rabu (10/04/2024).

Lewat Khotbah pada Sholat Idhul Fitri 1445 H yang dilakukan hari ini dengan Tema “Ujian Hidup dan Hikmah Idhul Fitri” Sertu Ayatul Komini mengajak Masyarakat untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT Tuhan yang maha besar karena dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT kita dapat membentengi diri dari hal-hal Negative.

Dihadapan ratusan jamaah yang akan melaksanakan Sholat Idhul Fitri 1445 H tersebut, Sertu Ayatul Komini Berkhutbah menjelaskan tentang Idhul Fitri yang memiliki makna yang berkaitan erat dengan tujuan yang akan dicapai dari kewajiban berpuasa, tujuan berpuasa yaitu menjadi manusia yang bertaqwa, Idhul Fitri berasal dari dua kata “id” dan “al-fitri”, secara bahasa berasal dari kata aada–ya’uudu, yang artinya kembali, hari raya disebut ‘id karena hari raya terjadi secara berulang-ulang, dimeriahkan setiap tahun, pada waktu yang sama.

Sedangkan kata ‘fitri’ memiliki dua makna, yaitu suci dan berbuka, suci berarti bersih dari segala dosa, kesalahan, kejelekan, dan keburukan. Sedangkan fitri yang berarti berbuka berdasarkan pada hadits Rasulullah SAW: ”Dari Anas bin Malik: Tak sekali pun Nabi Muhammad SAW. Pergi (untuk shalat) pada hari raya Idul Fitri tanpa makan beberapa kurma sebelumnya.

Dari penjelasan makna Idhul Fitri di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa Idhul Fitri berarti kembalinya seseorang kepada keadaan suci atau keterbebasan dari segala dosa, kesalahan, kejelekan, dan keburukan sehingga berada dalam kesucian atau fitrah.

Hari raya ini pun merupakan hari raya kemenangan dimana umat muslim merayakannya dengan kembali “buka puasa” atau makan. Itulah mengapa salah satu sunnah sebelum melaksanakan shalat Idul Fitri adalah makan atau minum walaupun sedikit. Hal ini untuk menunjukkan bahwa hari raya Idhul Fitri 1 Syawal itu waktunya berbuka dan haram untuk berpuasa.

Sering kali, banyak orang yang terlena dengan makna Idhul Fitri. Tak sedikit orang yang membeli baju atau barang baru atau menyediakan makanan yang banyak, memang, tak ada salahnya seperti itu. namun, kita sebagai umat muslim tidak seharusnya berlebihan, bagaimanapun juga, sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memaknai Idul Fitri sungguh-sungguh. Bukan soal banyaknya makanan yang kita punya di hari raya ini, melainkan berapa banyak bantuan yang kita beri untuk mereka yang kekurangan.

Bukan soal barang atau baju baru dan mewah, melainkan seberapa bersihnya hati kita untuk mau memaafkan orang lain. Untuk kalian yang ingin bisa berbagi dengan orang yang tidak seberuntung kamu di hari raya, jangan lupa menyisihkannya. Karena itu, Idhul Fitri juga dapat dimaknai sebagai hari kemenangan di mana umat Muslim bahagia merayakannya dengan buka puasa atau makan. Hal ini juga yang membuat Idul Fitri termasuk dalam hari-hari yang dilarang untuk berpuasa.

“Selain menjadikan momen Idul Fitri sebagai hari kemenangan, hendaknya seorang Muslim memanfaatkannya untuk memperbaiki dan menyucikan diri dari dosa yang telah dilakukan, Idhul Fitri adalah waktu untuk memperbaiki, memaafkan dan merenung. Mari jadikan momentum hari kemenangan ini untuk menjadi insan yang semakin baik dalam ketaatan,” jelasnya dalam Khutbahnya.

Diakhir Khutbahnya, Sertu Ayatul Komini, menjelaskan waktu akan terus berlalu dan kita akan menjadi manusia yang merugi jika tidak bisa menggunakan waktu yang ada untuk beribadah, hanya ada 3 hari, yaitu hari kemarin yang tidak mungkin kembali, hari ini serta hari esok yang belum pasti akan kita temui. Sehingga mari kita manfaatkan waktu yang ada untuk beribadah dengan baik.

Ramadhan telah memberikan pelajaran yang sangat penting, dimana setelah melaksanakan puasa selama satu bulan dapat diambil kesimpulan. Pertama, puasa mengajarkan bahwa Allah SWT selalu tetap bersama kita, Kedua, puasa mengajarkan kita bahwa kenikmatan itu hanya sementara, Ketiga, puasa juga mengajarkan kita bahwa setiap kesulitan akan membawa kemudahan.

“Hidup ini hendaknya saling menyambung tali Silaturahmi. Mudah-mudahan dengan khutbah yang singkat ini dapat kita jadikan pedoman hidup untuk kita sampai ke Jannah. Sebelum khatib mengakhiri khutbah singkat ini, izinkan khatib mengucapkan selamat merayakan hari raya Idul Fitri, minal aidzin walfaizin, mohon ma’af zahir dan bathin,” tutup Babinsa.

Sementara itu, Danramil 421-06/Natar Kapten Chb Agus Masgusriyanto ditempat terpisah menyampaikan, Khotbah yang sering di lakukan oleh Babinsa Desa Negara Ratu Sertu Ayatul Komini adalah kegiatan Positif oleh karenanya kami selalu memberikan motivasi agar lebih gencar melakukan Khotbah ke Mesjid-mesjid.

“Sertu Ayatul Komini adalah Babinsa yang memiliki pemahaman tentang Agama yang cukup baik dan juga memiliki bekal ilmu agama yang dapat disalurkan kepada masyarakat,” pungkas Danramil.

Penulis : Heri952

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.