Sosialisasi IPWK Dwi Riyanto Sampaikan Sekelumit Cerita Terbentuknya Pancasila

by -752 Views

LAMPUNG SELATAN–Pemahaman terhadap Pancasila dan Wawasan Kebangsaan saat ini sangat penting, apalagi saat ini sering terjadi aktivitas permasalahan sosial yang mengarah kepada potensi konflik, intoleransi dan lunturnya jiwa kebangsaan.

Ada 4 Pilar yang menjadi dasar negara dan wajib diketahui oleh para generasi muda serta seluruh warga Indonesia. Diantaranya Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.

Hal tersebut disampaikan Ketua Komisi I DPRD Lampung Selatan dari Fraksi Gerindra Dwi Riyanto saat mensosialisasikan Idiologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan (IPWK) yang dipusatkan di Desa Triharjo Kecamatan Merbau Mataram, Sabtu dan Minggu (18-19/3/2023).

Menurutnya, saat ini Perkembangan teknologi semakin masif, ini salah satu potensi dan ancaman bagi generasi penerus jika tidak pandai memilah dan memilih cara menggunakannya.

“Untuk itu sebarkan pesan optimisme,semangat persatuan dan berlomba-lomba memberikan informasi yang edukatif, jangan sebaliknya, yang akan memecah belah keutuhan NKRI.”ujar konco yasinan itu sapaan akrabnya.

Dalam kesempatan tersebut konco yasinan itu juga menyampaikan sekelumit cerita tentang berdirinya Pancasila, sejak dari perumusan oleh Badan Penyeledik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) sampai dengan disahkan dalam Pembukaan UUD 1945.

“Pancasila sebagai “guiding principles” bagi kehidupan bangsa Indonesia yang meliputi: ketuhanan, kemanusiaan, nasionalisme, demokrasi, dan keadilan sosial.”paparnya.

Di antara pemaparan materinya, Dwi Riyanto juga “menghadirkan” presiden pertama Indonesia Ir. Soekarno dengan cara pidato berbahasa Inggris menirukan Pidato Soekarno saat memperkenalkan Pancasila pada tanggal 17 Mei 1956 di hadapan anggota Kongres Amerika Serikat.

Di antara peserta yang hadir, Dwi Riyanto juga menyediakan kursi kosong yang disediakan untuk tempat pakaian seragam lengkap Leguin Veteran Republik Indonesia (LVRI).

“Di hadapan kita, terdapat satu kursi kosong yang khusus kita sediakan untuk pakaian LVRI, maksudnya adalah bahwa meskipun para kemerdekaan tidak hadir di tengah kita, namun jiwa dan semangatnya hadir di tengah kehidupan kebangsaan kita, ” ucap Dwi Riyanto dalam pemaparan materinya dengan gaya orasi.

Diketahui dalam kesempatan tersebut juga dihadiri Kepala Desa Triharjo Santoso, Bhabinkamtibmas Aipda Ade Irawan, serta aparatur desa, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan tokoh perempuan. (LT)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.