Daerah  

Gegara Rusak Tanaman, Bocah di Candipuro Dipaksa Makan Daun Sawit

Avatar photo

LAMPUNG SELATAN–Perbuatan tidak manusiawi oleh pemilik kebun Sawit dengan memaksa anak-anak berusia kelas 1 SD memakan daunan sawit dikabarkan terjadi di Desa Karya Mulyasari Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lampung Selatan.

Adalah A (8) dan F (8) bermain bersama di areal kebun sawit milik Kamim Setiawan (39) warga Dusun Trimulyo, Desa Karya Mulyasari, belum lama ini.

Diduga kedua bocah yang masih duduk di bangku kelas 1 SD tersebut merusak tanaman sawit yang baru ditanam dengan mencabut daun yang masih muda, membuat pemiliknya tidak terima dengan perbuatan kedua bocah itu.

Alhasil, pemilik kebun memaksa kedua bocah tersebut memakan daun sawit muda yang sudah dipetik mereka sebelumnya sebagai hukuman.

Dan parahnya, setelah dilakukan pemaksaan makan daun sawit tersebut sempat disaksikan oleh kedua orang tuanya yang mendengar informasi mengenai hal itu dan mendatangi lokasi kebun sawit.

  • “Begitu tiba di kebun sawit, keponakan saya sedang memakan daun,” kata Suyati (46) Bibi korban, Senin 1 Agustus 2022.

Suyati yang didampingi oleh suaminya Yamadi, mengaku bingung saat itu melihat kemenakannya memakan daun sawit. Setelah diketahui duduk persolaan masalah, Suyati menyatakan sedih. Merasa tidak bisa membela keponakannya yang diperlakukan layaknya hewan ternak.

  • “Bingung, katanya ponakan saya salah. Tapi kok bisanya dipaksa makan daun. Kan mereka masih anak-anak, walaupun nakal tapi namanya juga masih bocah. Kok ya tega,” ungkap Suyati lirih.

Suyati mengakui, kejadian tersebut hampir 2 pekan silam. Namun karena ganjalan di hati merasa tidak terima atas perbuatan pemilik kebun, maka Suyati berinisiatif melaporkan masalah tersebut ke pihak pemerintahan desa setempat.

  • “Dia memang ponakan saya, tapi yang ngurus dari merawat sampai sekolahkan dia itu saya. Jujur saya merasa sedih, apalagi orang tuanya tidak ada disini karena merantau,” tukasnya.

Sementara itu, pemilik kebun Kamim Setiawan saat dikonfirmasi membantah tuduhan memaksa kedua bocah memakan daun sawit yang di petik dari kebunnya.

  • “Tidak ada paksaan untuk memakan daun sawit,” kata dia.

Pada saat mendatangi kedua bocah di kebun sawit belakang rumahnya, ia menanyakan kenapa di cabut daun yang masih muda, lantas dijawab kalau daun itu enak dimakan.

  • “Kalau enak dimakan, ya sudah makan saja, jadi tidak ada pemaksaan,” ujar dia.

Justru, ia khawatir kedua bocah memakan tunas sawit berusia sekitar 8 bulan yang sudah di semprot hama, karena beracun dan sangat membahayakan.

  • “Kawatir makan yang sudah di semprot hama, tapi syukur tanaman sawit saya belum di semprot,” ujarnya.

Terpisah, Kepala Desa Karya Mulyasari, Warno mengaku terkejut dengan informasi mengenai kedua bocah dipaksa makan daun karena merusak tanaman sawit.

  • “Sangat di sesalkan ini bisa terjadi, saya baru dapat laporan dua hari yang lalu,” ujar dia.

Pemerintahan Desa Karya Mulyasari akan memanggil semua pihak terkait peristiwa tersebut sehingga kedepan tidak terjadi kejadian serupa.

  • “Akan dipanggil semua pihak, agar tidak terjadi lagi,” katanya. (her-row)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *