Jalinsum Gelap Gulita, Pemudik Harus Hati-Hati Melintas Malam Hari

by -903 Views
Kondisi Jalinsum di sekitar Umbul Jering, Bakauheni gelap gulita

LAMPUNG SELATAN – Mendekati mudik lebaran Idul Fitri 1443 H tahun 2022, Penerangan Jalan Umum (PJU) ) tenaga surya jenis LED (Light Emitting Diode) dibeberapa titik Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Lampung Selatan menuju ke Kota Bandarlampung banyak yang padam dan kondisi jalanan gelap gulita.

Pemudik khususnya pengendara motor (pemotor), harus hati-hati saat berkendara malam hari karena padamnya PJU disejumlah titik Jalinsum tersebut. Kondisi jalan gelap gulita ini, menimbulkan kerawanan kecelakaan lalu lintas dan tindakan kriminalitas C3 (curas,curat dan curanmor).

Selain jalanan gelap gulita ditambah lagi rimbunnya pohon, menambah suasana terkesan seram saat malam hari. Sementara adanya sinar lampu, yakni dari beberapa rumah warga dan juga warung-warung yang ada dipingiran Jalinsum dan itu tidak bisa menerangi sepenuhnya pengguna jalan.

Pantauan lampungterkini.id Sabtu (23/4/2022) malam, sejumlah Penerangan Jalan Umum (PJU) tenaga surya disejumlah titik Jalinsum, Lampung Selatan yakni setelah keluar (exit) dari Pelabuhan Bakauheni hingga menuju ke Kota Bandarlampung kondisinya banyak padam total.

Seperti diwilayah Umbul Jering Bakauheni sekitar 8 km, Desa Hatta dari gerbang pintu tol sampai jembatan 3 km, Desa Hata hingga Buring 2,5 km, Tanjung Heran 1 km, Desa pisang sampai Gayam 3,5 km dan Desa Penengahan mulai dari jembatan sampai menuju ke Mapolsek Penengahan sekitar 1,5 km.

Taman Baru ke Kuripan sekitar 2,5 km, Kuripan sampai Kekiling atau simpang Blambangan 2 km, Lapas Kalianda sampai gerbang tol Kedaton atau setelah rumah makan Alam Putra sekita 3 km, Desa Lubuk setelah alfamart 1 km, NBR sampai Indomart sebelum pintu masuk pantai Merak Belantung 2 km.

Kemudian SPBU AKR Gunung Terang hingga gedung Golkar Desa Munjuk dan jembatan Sukamarga atau sebelum alfamart 7 km, setelah gerbang tol Sukamarga ke pabrik baja Desa Sukamaju 1 km, peternakan sapi PT. JJA ke pabrik sabut kelapa PT. Woongsol Desa Sukabanjar, lalu jembatan kedua Desa Sukabanjar hingga ke PT. Ciomas Adi Satwa Desa Talangbaru.

Tugu Topeng Simpang Bayur hingga SPBU Kates Tanjungan, setelah Mapolsek Katibung ke PT. Domus Jaya Desa Pardasuka, setelah rumah makan Trans Jaya 3 sampai pertigaan Desa Babatan dan setelah PT. San Xiong Steel Babatan sampai ke pusat jajanan oleh-oleh Tarahan.

Kondisi Jalinsum di tanjakan dan turunan maut Tarahan

Setelah itu, tanjakan dan turunan maut tarahan. Sementara di Desa Rangai Tri Tunggal, hanya sebagian saja dan terakhir yakni di PLTU Tarahan menuju ke perbatasan Kota Bandarlampung.

Diketahui, padamnya PJU tenaga surya dibeberapa titik Jalinsum di Lampung Selatan ini, berlangsung enam tahun belakangan ini sejak arus mudik lebaran 1438 H tahun 2017 lalu. Hingga kini mendekati arus mudik lebaran tahun 2022, PJU masih tetap padam dan dibiarkan mangkrak tidak ada perbaikan.

Selain itu, padamnya PJU tenaga surya karena rusak, juga peralatan yang terpasang seperti panel surya, solar cell dan isi dalam kotak (panel dan accu) sudah tidak ada lagi diduga hilang dicuri. Kini, PJU hanya tersisa tiang besi saja di pinggiran Jalinsum.

Masyarakat berharap, adanya perbaikan dari pemerintah atau instansi terkait padamnya PJU dan sudah lama dibiarkan mangkrak begitu saja di beberapa titik Jalinsum tersebut. Selain itu, dibeberapa titik Jalinsum lainnya yang sampai saat ini belum terpasang PJU agar diberikan penerangan.

“Sebentar lagi Jalinsum inikan akan ramai dilalui pemudik, apalagi sudah dua tahun tidak ada mudik. Tapi sayangnya, kondisi jalan masih gelap karena lampu penerangan banyak yang mati,”kata Haimi, warga Desa Hatta kepada lampungterkini.id, Minggu (24/4/2022).

Menurutnya, sudah lama PJU di Jalinsum sekitar wilayah Umbul Jering dan Desa Hatta ini padam, sekitar beberapa tahun belakangan ini yakni sejak mudik lebaran tahun 2017 lalu. Sampai saat ini masuk musim mudik lebaran tahun 2022, masih tetap padam belum ada perbaikan.

“Sudah lama lampu jalan itu mati dan tidak diperbaiki, sepertinya sengaja dibiarkan mangkrak begitu saja. Peralatan yang ada di lampu jalan itu juga, anehnya banyak yang tidak ada dan warga menduga hilang dicuri,”kata dia.

Hal senada juga dikatakan Junaidi, warga Kecamatan Ketibung. Ia mengatakan, selain kondisi lampu itu mati karena rusak, padamnya PJU tenaga surya ini juga diduga hilang dicuri. Pasalnya, peralatan di PJU seperti panel surya, solar cell dan isi dalam kotak seperti panel dan accu sudah tidak ada lagi.

“Bisa kita lihat sendiri seperti apa kondisinya, bahkan peralatan yang dipasang di JPU banyak yang bubar atau hilang dan hanya tersisa kotak dan tiang besi saja di pinggiran Jalinsum itu,”ujarnya.

Kondisi Jalinsum setelah Mapolsek Katibung hingga menuju ke PT. Domus Jaya Desa Pardasuka, Ketibung

Menurutnya, kondisi Jalinsum beberapa titik seperti di tanjakan dan turun maut Tarahan, lalu Desa Pardasuka setelah PT.Domus Jaya hingga menuju ke Polsek Katibung sudah lama kondisi jalannya gelap dikarenakan padamnya PJU dan juga minimnya PJU yang terpasang di lokasi tersebut.

Selain itu, kata Junaidi, disepanjang jalan itu juga sepi dari rumah warga dan banyak pepohonan yang rimbun. Sehingga saat malam hari, jalan menjadi gelap gulita dan terlihat seram. Jalanan terlihat terang, jika ada sorotan sinar lampu dari kendaraan yang saat itu melintas.

“Kalau kondisi lampunya tidak padam, maka jalanan juga jadi terang dan pengguna kendaraan yang melintas malam hari merasa aman dan nyaman khususnya pemotor. Selain itu, laka lantas juga minim begitu juga tindakan kejahatan,”kata pria yang bekerja sebagai buruh serabutan ini.

Karena pada musim mudik lebaran tahun 2018 lalu, lanjut Junaidi, pernah ada kejadian pemudik menggunakan sepeda motor jadi korban pembegalan di Jalinsum disekitar Umbul Kates, Tanjungan. Korban mengalami luka bacok di kepala, sepeda motor dan barang berharga lainnya juga dirampas. Beruntungnya, nyawa korban saat itu bisa diselamatkan dan pelaku begalnya berhasil ditangkap polisi.

“Mudah-mudahan mudik lebaran tahun 2022 ini, tidak ada kejadian serupa yang menimpa pemudik khususya pemotor. Harapannya, pemerintah atau instansi terkait memperbaiki lampu jalan yang mati disejumlah titik Jalinsum tersebut,”tandasnya.

Warga lainnya, Isan mengatakan, meski ada Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), tapi penerangan di Jalinsum juga mestinya diperhatikan dan diperbaiki jika kondisinya mati. Apalagi saat ini, pemudik sudah mulai datang dari Pulau Jawa ke Sumatera dan sebaliknya untuk pulang kampung melintasi Jalinsum tersebut.

“Meski sudah ada jalan tol, tidak mungkin sepeda motor masuk jalan tol. Pastinya, Jalinsum akan ramai dilalui pemudik khususnya pemotor. Kondisi jalan gelap ini, kasihan pemudik pemotor kalau bawa istri dan anak masih kecil. Belum lagi kalau tidak paham jalannya berlubang atau tidak,”kata dia.

Selain padamnya sejumlah PJU, kondisi jalan dijalan arteri Jalinsum Lampung Selatan yang sebelumnya banyak berlubang, sudah dilakukan perbaikan tambal sulam. Namun perbaikan jalan nasional dengan cara tambal sulam di titik lubang, membuat jalan menjadi bergelombang. Mestinya diuji kelayakannya, agar pengguna jalan aman dan nyaman saat berkendara.

“Kurang efektif pengerjaan tambal sulam jalannya, sebab dilakukan ditempat berlubang itu saja dan jalan malah jadi bergelombang,”kata Santo, salah seorang warga Kecamatan Sidomulyo ini.

Menurutnya, jalan yang bergelombang ini hampir sama juga dengan jalan berlubang, karena membuat pengguna jalan khususnya pengendara motor (pemotor) tidak nyaman saat berkendara dan harus tetap hati-hati.

“Bawa sepeda motor ngebut, bisa terbang kalau tidak menghindari tambalan jalan. Pemotor, harus jaga jarak dengan kendaraan lainnya antisipasi jalan bergelombang itu,”pungkasnya. (Her/Ndi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.