Dicegat Kawat Berduri, Massa Memaksa Masuk dan Ancam Tak Bubar Sebelum Bertemu DPRD Lampung

by -1207 Views
Ribuan mahasiswa dan elemen masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Lampung Memanggil (ALM), menngelar aksi unjuk rasa (unras) di depan Gedung DPRD Provinsi Lampung, Rabu (13/4/2022).

BANDAR LAMPUNG – Ribuan aksi massa mahasiswa se-Lampung dan elemen masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Lampung Memanggil (AML), memaksa untuk masuk kehalaman Gedung DPRD Provinsi Lampung untuk menyampaikan orasi dan tuntutannya serta meminta untuk bertemu dengan Pimpinan DPRD Lampung, Rabu (13/4/2022) siang sekitar pukul 13.30 WIB.

Pantauan lampungterkini.id dilokasi, massa aksi bergerak dilengkapi satu kendaraan mobil pickup lengkap dengan pengeras suara yang dijadikan sebagai mobil komando. Tampak terlihat, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Lampung (Unila) dan juga Koordinator aksi.

Massa aksi sempat menyingkirkan kawat berduri (barier) lapis pertama yang terpasang didepan gerbang pintu masuk halaman perkantoran Gubernur Lampung dan juga Gedung DPRD Lampung. Selanjutnya massa aksi mencoba memaksa masuk ke halaman, namun terhalang dengan kawat barier lapis kedua dan petugas kemanan yang melakukan penjagaan.

Aksi tersebut, sempat memanas. Massa aksi meminta aparat kemanaan yang melakukan pengamanan, agar membuka pagar kawat berduri (barier) yang dipasang itu. Massa mencoba menerobos merangsek masuk dengan menarik pagar kawat berduri tersebut, tapi usaha peserta aksi tetap tidak bisa dilakukan hingga sempat bersitegang dengan aparat kepolisian. Namun situasi dapat terkendali dan kondusif.

Salah satu perwakilan aksi diatas mobil komando menyampaikan, meminta agar pagar kawat berduri dibuka. Kami melakukan aksi damai dan hanya ingin menyampaikan orasi dan tuntutan, Jika tidak, kami semua akan segera masuk kehalaman Gedung DPRD Lampung secara bersama-sama satu komando. Ia juga mengimbau kepada peserta aksi, agar jangan sampai terprovikasi.

“Kita pastikan masuk kawan-kawan, dan ingat kawan-kawan harus satu komando jangan sampai terprovokasi aksi kita ini,”kata perwakilan aksi, Rabu (13/4/2022).

Sementara di depan Halaman Kantor DPRD Lampung, barisan pengamanan tetap bersiaga menghadang massa yang berusaha merangsek masuk. Aparat personel Polda Lampung dan Satpol PP berjaga-jaga pada barisan depan, sementara pada barisan belakang aparat dari TNI AD dan Marinir.

“Kami kecewa, baru kali ini kami melakukan aksi tapi ditutup dengan pagar berduri berlapis. Dimana negara demokrasinya kalau seperti ini, benar tidak kawan-kawan. Ingat kawan-kawan harus tetap satu komando, awas ada penyusup dan tetap jangan sampai terprovokasi,”kata dia lagi.

Ribuan peserta aksi yang tergabung dalam Aliansi Lampung Memanggil (AML) dalam aksi damai didepan Gedung DPRD Lampung tersebut, meminta untuk bertemu dengan Gubernur Lampung maupun wakil rakyat untuk menyampaikan tuntutannya.

“Kami tidak akan bergeser dan mundur dari Kantor DPRD Lampung kalau tidak dibuka pembatas kawat berduri atau bertemu dengan Gubernur Lampung dan DPRD Lampung,”teriak perwakilan peserta aksi lainnya dari atas mobil komando.

Para mahasiswa merasa kecewa, karena baru kali ini dalam aksinya untuk menyampaikan pendapat dipasang atau dihalangi dengan kawat berduri secara keseluruhan di pintu masuk areal perkantoran Gubernur Lampung dan DPRD Lampung.

Selanjutnya, Koordinator aksi, Tommy Pasha dalam orasinya menyuarakan berbagai tuntunya agar pemerintah menurunkan BBM, menuntaskan permasalahan terkait kelangkaan minyak goreng, segera menstabilkan harga pangan dan menolak wacana tiga periode jabatan presiden.

“Kita diaksa untuk membeli BBM dengan harga mahal, kita juga dipaksa untuk membeli minyak goreng mahal dan kita dipaksa untuk menerima isu tiga periode jabatan presiden. Hidup mahasiswa!, hidup rakyat,”teriaknya. (Nung/Red)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.