Mbah Surip, Sosok Seniman String Art Unik dan Langka di Lampung

by -1016 Views
Mbah Surip berbagi kisah terkait seni rupa string art yang dilakoninya selama enam tahun belakangan ini sembari menunjukkan string art hasil karyanya kepada lampung terkini.id di kediamannya di Desa Haduyang, Natar, Lampung Selatan. (Foto : Heri lampungterkini.id)

LAMPUNG SELATAN—Seorang seni rupa string art langka dan satu-satunya di Lampung, Mbah Surip telah menghasilkan ratusan karya seni string art menawan melalui teknik menggunakan benang dan paku. Sosok Mbah Surip tak pelit ilmu, selain berkarya Ia juga mengajari seni rupa string art kepada siapapun termasuk anak-anak penyadang disabilitas Cerebral Palsy (CP) dan anak yatim piatu.

Seni rupa string art merupakan kesenian unik yang terbuat dari susunan paku dan benang yang dibentuk sesuai pola gambar atau tulisan menggunakan media papan kayu atau triplek. Ada juga yang menyebut, string art sebagai karya seni tenun benang pada paku yang dipalu dan dibentuk sesuai pola geometris.

Lukisan atau seni rupa string art memang memiliki nilai keindahan tersendiri, karena membutuhkan kretivitas tinggi untuk menciptakan karya seni satu ini. Maka wajar saja harganya pun terbilang mahal, mulai dari ratusan ribu, jutaan bahakn sampai puluhan juta rupiah.

Selasa siang (5/10/2021) lalu, lampungterkini.id mencoba menyusuri Jalan Padmosari, Dusun Padmosari 2, Desa Haduyang, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan mencari kediaman Mbah Surip. Meski beberapakali bertanya dengan masyarakat setempat, akhirnya tiba di kediaman pegiat seni rupa langka dan satu-satunya di Lampung yang memanfaatkan paku dan benang membentuk gambar serta tulisan atau disebut sting art.

Begitu tiba dikediamannya tepatnya di lingkungan RT 11, dihalaman depan rumahnya terpampang karya string art ukuran besar sketsa wajah Presiden Indonesia Joko Widodo dan Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin beserta 36 menteri Kabinet Indonesia Maju.

String art gambar Presiden Indonesia pertama, Ir. Soekarno karya Mbah Surip.

Pada saat memasuki ruangan tamu yang sekaligus dijadikan sebagai galeri string art, terdapat berbagai bentuk karya seni rupa string art baik itu yang sudah jadi dan masih setengah jadi.

Kemudian, beberapa karya string art Mbah Surip lainnya yakni banyak tokoh-tokoh nasional, seperti gambar 7 Presiden Indonesia mulai dari Presiden pertama Indonesia Ir. Soekarno hingga sekarang. Lalu sketsa wajah Moeldoko, Kepala Staf Kepresidenan dan Putri Indahsari Tanjung.

Selain itu juga terdapat gambar tokoh nasional Presiden Indonesia ke tiga, Prof. Dr. Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie (B.J Habibie) dan gambar Walikota Bandarlampung, Eva Dwiana serta masih banyak lagi karya string art yang telah dibuat Mbah Surip di kediamannnya.

Pria kelahiran Kedaton, Bandarlampung, 7 Maret 1976 ini mengatakan, bahwa sebelumnya ia bekerja di perusahaan pertambangan PT. Pama Persada Nusantara sejak tahun 1996-2014. Selama 18 tahun itulah, Ia malang melintang bekerja di pertambangan di Palembang, Jambi dan Bontang, Kalimantan Timur.

“Cukup lama saya bekerja di perusahaan pertambangan, mulai pekerja biasa, pengawas, superviser, kabag produksi dan sebagai trainer atau instruktur alat berat. Saya mengundurkan diri dari tempat bekerja itu tahun 2014 silam,”ujarnya kepada lampungterkini.id saat ditemui di kediamannya.

Setelah berhenti bekerja di pertambangan, dengan bakat seninya Ia pergi ke Jawa selama dua minggu untuk mencari inspirasi dengan menemui seniman-seniman seni lukis menggunakan cat. Saat pulang ke Lampung, ia menggeluti dunia wedding seperti membuat gebyok, sketsel, dekorasi ukir untuk pengantin (Poade) menggunakan bahan spon.

“Selama enam bulan lebih saya menggeluti dunia wedding. Kalau menggambar, memang sudah lama saya menyukai seni. Namun fokusnya membuat seni rupa string art tahun 2016,”ucapnya.

Sketsa wajah Moeldoko, Kepala Staf Kepresidenan dan Putri Indahsari Tanjung karya Mbah Surip, seorang pegiat seni rupa string art.

Mbah Surip menceritakan, mulai tertarik dan menekuni seni rupa string art ini, setelah ia melihat karya seni rupa string art dari seorang seniman asal Inggris, Debby Smith melalui kanal youtube. Berawal dari itulah, menjadi titik ketertarikan dirinya mengulik lebih jauh dan menekuni seni rupa string art tersebut.

“Setelah melihat karya dari Debby Smith itulah saya mulai mendalami seni rupa string art menggunakan benang dan paku sebagai medianya,”kata dia.

Dari situlah ia mencoba menghubungi Debby Smith melalui chatt messenger facebook Mei 2016, empat hari kemudian chatt itu dibalas. Suatu yang luar biasa, chatt itu ternyata direspons sang maestro string art dunia dari luar negeri dan komunikasi terus berlanjut. Karena keterbatasan komunikasi bahasa inggris, diakuinya sempat jadi penghambat dirinya saat itu.

“Untuk bisa berkomunikasi, saya gunakan google translate dan lainnya. Dari situlah saya diajari tahap demi tahap pembuatan string art dari gambar yang dikirimkan ke Debby Smith melalui inbok messenger. Sekitar dua bulan saya belajar dengan Debby Smith,”ungkapnya.

Pada saat itu, ia berusaha membuat konsep dan karya pertamanya dalam seni rupa string art membuat sketsa wajah Putri Indahsari Tanjung dengan ukuran 60×1,20 centimeter. Untuk membuat gambar itu, 6.000 paku dan 5 rol besar benang wol yang digunakan. Proses pembuatan string art kali pertama itu, yakni selama satu bulan.

“Hasil karya string art pertama saya itu, saya coba konfirmasikan ke Debby Smith. Ternyata benang wol yang saya gunakan kurang tepat, yang diminta benang lebih halus. Saat itu saya coba berfikir, lalu saya coba pakai benang jahit dan ternyata direspon baik. Benar katanya pakai benang halus (jahit) ini,”cerita suami Sumirah ini.

Selanjutnya, Ia terus belajar dari pegiat string art dunia. Hingga akhirnya Ia bergabung di group facebook di tujuh komunitas seni rupa string art dunia, seperti String Art Fun memiliki anggota 10.150 orang dan String Art Patterns yang beranggotakan 17.028 orang. Teman-teman seniman string art dunia ini terus mensupport dirinya, bahkan tidak lagi melalui messenger tapi melalui group WhatsApp string art dunia.

“Paling banyak di group facebook dan WhatsApp itu seniman-seniman dari luar negeri semua, kalau di Indonesia sendiri seniman benang string art ini ada sekitar 10 orang termasuk saya salah satunya. Tapi untuk di Lampung, hanya saya sendiri pegiat atau yang mengawali seni rupa string art ini,”bebernya.

Sejak tahun 2016 inilah dirinya mulai menekuni seni rupa string art, begitu ditekuni tidak ada standarasi untuk bahan begitu juga alat yang digunakan. Bahan untuk membuat seni rupa string art sangat mudah didapat seperti paku, benang jahit (ragam warna), triplek, lem, kain oskar dan kain kamprat.

Karena ketertarikannya dalam seni rupa string artitu, Mbah Surip terus membuat karya seni tersebut hingga sekarang ini. Sejak dari itulah, sekitar 200-an lebih karya seni rupa string art yang sudah dibuat oleh dirinmya.

“Bentuk lukisan seni rupa string art ini sendiri tergantung dari pesanan yang diminta, seperti bentuk skesta wajah, latar belakang momen acara, mahar perkawinan, dekorasi ruangan dan masih banyak lainnya lagi,”terangnya.

Mengenai lama penggarapannya, kata pria lulusan STM 2 Mei Bandarlampung ini, yakni bervariatif tergantung dengan ukuran dan motif lukisan atau seni rupa yang dibuat. Diperkirakan antara empat hari, satu mingu bahkan sampai berbulan-bulan. Seperti salah satu karya string art proses pengolahan biji kopi yang sudah dibuatnya yakni di El’s Coffee Roastery Bandarlampung.

“Saat membuatnya pun, saya menggunakan JSA (Job Septi Analisis), maksudnya yakni menganalisa suatu bahaya yang akan muncul ketika akan melakukan sesuatu dan ini benar-benar perlu dianalisa mengenai resiko yang akan timbul,”pungkasnya. (Her/Red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.