Bumil Mau Melahirkan Ditolak Klinik dan RS, Ini Kata Orangtua dan Suaminya

by -1067 Views
Sukiyem ibu dari Bumil yang hendak melahirkan ditolak Klinik dan RS

LAMPUNG SELATAN – Pandemi Covid-19 yang tak kunjung berakhir membuat sejumlah pihak kesulitan mendapatkan penanganan medis. Hal ini dialami oleh Martini (35) seorang Ibu Hamil (Bumil) warga Dusun Rancasadang Desa Banjarsuri Kecamatan Sidomulyo, Lampung Selatan.

Martini yang menjelang saatnya persalinan sempat ditolak di sebuah Klinik ternama di Kalianda dan beberapa Rumah Sakit (RS) karena dinyatakan positif Covid-19 dan dengan alasan ruangan penuh.

Yang membuat kesal orang tuanya Bumil, di sebuah Klinik di Kalianda mereka sudah membayar uang pendaftaran Rp 250 ribu, tetapi tidak mendapatkan ruangan, malah di beri rujukan ke RS oleh pihak klinik tersebut.

“Saya heran anak saya gak dapat ruangan dengan alasan penuh dan terkonfirmasi covid-19 namun di minta uang pendaftaran Rp 250 ribu, dan setelah itu di beri rujukan di RSUD Bob Bazar Kalianda,” kata Sukiyem (60) orang tua Martini, Minggu (18/7/2021).

Sukiyem menjelaskan bagaimana perasaannya mendampingi perjalanan anaknya yang hendak melahirkan mendapatkan penolakan dari berbagai RS dengan dalih ruangan penuh.

“Orangtua mana yang gak sedih menangis melihat kenyataan itu,” ujarnya.

Sukiyem menambahkan, mereka hingga merasa lelah karena beberapa kali mendapatkan beberapa penolakan dari berbagai RS, hingga akhirnya berhenti di area parkiran RS Airan Raya yang ada di Way Hui Jati Agung Lampung Selatan.

“Saya di belakang dan anak saya di dalam mobil nunggu keajaiban, saat itu sekitar pukul 02.00 WIB (dini hari),” tuturnya.

Berkat bantuan Bidan Desa Banjarsuri Imania, dan Pjs Kepala Desa Banjarsuri Juliansah yang bekerjasama dengan pihak Dinas Kesehatan Lamsel, ahirnya Martini yang mau melahirkan di terima pihak RS Airan Raya.

“Sekitar pukul 10,00 WIB (pagi) kami di terima di RS Airan Raya tersebut dan mendapatkan ruangan isolasi,” terangnya.

Slamet suami Bumil yang hendak melahirkan ditolak Klinik dan RS

Sementara Selamet (40) suami Martini menuturkan, dia tidak ikut mengantarkan istrinya dikarenakan dirinya juga terkonfirmasi covid-19 dan sedang menjalani isolasi mandiri dirumah.

“Saya tidak mengetahui sepenuhnya karena saya sedang menjalani isolasi mandiri di rumah, saya di nyatakan positif setelah saya memeriksakan diri di Klinik dr. Wahyu di Sidomulyo, setelah di cek saya di nyatakan positif,” ungkap Slamet.

Dirinya berharap, agar sekiranya pemerintah lebih mengedepankan kebijakan saat bertindak karena saat itu istrinya mau melahirkan ingin segera mendapatkan penanganan, dan taruhan nya nyawa.

“Sedih, nangis saya mendengar istri saya mendapat penolakan dari berbagai rumah sakit. Ini anak kami ke 4, anak pertama meninggal, anak kedua ada laki-laki, anak ke 3 meninggal juga, dan Ini yang mau lahir anak ke-4,” ungkapnya. (Met)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.