Warga Keluhkan Pengerukan Bukit Untuk Pembangunan Tambak di Desa Suak

by -768 Views

LAMPUNG SELATAN – Warga keluhkan proyek pembangunan tambak yang berada di pesisir pantai Desa Suak Kecamatan Sidomulyo, Lampung Selatan, di khawatirkan kedepan bisa berdampak buruk bagi mereka, karena lokasi pengerukan tanah bukit berada di atas pemukiman tempat tinggal (rumah) warga sekitar.

Pengerukan tanah tersebut berada di area perbukitan di Dusun Pematangbalik guna penimbunan tambak udang di Dusun Cukuhmutun, menggunakan alat berat dan di angkut menggunakan Mobil Dumptruck standard jenis Coltdiesel.

Udin (51) salah seorang warga setempat mengatakan, kedepannya di khawatirkan akan menimbulkan kelongsoran tanah akibat dampak pengerukan dan bahkan nantinya terjadi banjir bandang pasca pengerukan lahan apabila tidak di perbaiki.

“Masyarakat Desa Suak pada umumnya tinggal dibawah perbukitan,” kata dia, Rabu 9 Juni 2021.

Dia menambahkan, rasa kekhawatiran masyarakat itu sudah pernah di sampaikan langsung ke pihak pengelola terkait pengerukan, tapi tidak di tanggapi dan tidak ditindaklanjuti.

“Perlu di antisipasi dari mulai sekarang pemukiman warga berada di bawahnya lokasi pengerukan,” ujarnya.

Selain itu lanjut dia, masyarakat mengeluh akibat tanah yang di angkut Dumptruck standard sejenis Coltdiesel banyak yang jatuh berserakan di jalan, mengakibatkan debu dari angkutan material dari areal perbukitan ke lokasi tambak yang berjarak sekitar 4 Kilometer.

Dia menambahkan, meskipun pihak pengusaha telah berupaya dengan melakukan penyiraman namun di anggap tidak merata, sehingga rumah – rumah warga penuh dengan debu yang diakibatkan dari mobil angkutan tanah timbunan tersebut.

“Sudah ada warga sini yang terjatuh karena jalan licin, agar tidak terjadi kecelakaan lalulintas kembali seharusnya pihak terkait lebih intern lakukan penyemprotan di jalan yang sudah banyak tanahnya,” tukasnya.

Terpisah Kepala Desa Suak Juli Wahyudin menyampaikan, semua masyarakat sudah adakan kumpulan di Balai Desa, semua keluhan warga telah di tampung dan akan di sampaikan ke pihak pemilik tambak udang.

“Dalam pertemuan tersebut tuntutan masyarakat ada 9 poin yang nantinya akan di sampaikan langsung ke pihak pengelola tambak udang akan kami panggil, agar permintaan masyarakat terkait dampak pengerukan bisa di tindaklanjuti,” terangnya.

Sementara Aria Halif selaku penanggung jawab pekerjaan tambak udang menyampaikan, semua poin – poin yang di minta semua warga masalah jalan debu telah terpenuhi.

“Kita pihak tambak udang berusaha memberikan yang terbaik, jikalau ada kekurangan – kekurangan kedepan akan kami perbaiki, sedangkan untuk jalan selalu di semprot air sepanjang waktu,” tuturnya.

Dirinya menjelaskan, terkait lokasi pengerukan tanah tersebut milik salah seorang warga yang bernama Ko Asui itu lokasi miliknya, dan oleh pihak tambak materialnya di beli.

“Material yang digunakan dari daerah sekitar, untuk tenaga kerja kami memperkerjakan masyarakat sekitar, tenaga lokal banyak dari sini termasuk materialnya,” pungkasnya.

(Met/Jalu)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.