Cegah Stunting, UPT Puskesmas Candipuro Lamsel Sosialisasikan Gertak Pelor di Posyandu

by -592 Views
Camat Candipro, Wasidi, SE bersama Kepala UPT Puskesmas Candipuro, Sunardi, Amd. Kep melakukan sosialisasi mengenai swasembada gizi dan pencegahan stunting akan pentingnya konsumsi daun kelor kepada para ibu-ibu di salah satu Posyandu di Kecamatan Candipuro, Lampung Selatan. (Foto: Slamet)

LAMPUNG SELATAN–Upaya mewujudkan Lampung Selatan menuju swasembada gizi, perlunya ditanamkan rasa komitmen bersama agar dapat bersama-sama mengatasi stunting atau gagal tumbuh pada anak (pertumbuhan tubuh dan otak) akibat kekurangan asupan gizi dalam waktu yang lama.

Dalam hal ini, Pemerintah Daerah terus gencar melakukan sosialisasi stunting salah satunya di Kecamatan Candipuro, Lampung Selatan dengan mendatangi seluruh Pos pelayanan terpadu (Posyandu) yang ada di daerah tersebut.

Aneka jenis makanan yang diolah dari bahan dasar daun kelor hasil inovasi petugas UPT Puskesmas Candipuro, Lampung Selatan. (Foto: Slamet)

Sementara untuk wilayah Kecamatan Candipuro sendiri dalam menghadapi swasembada gizi, komitmen bersama melakukan Gerakan Serentak Penanaman Kelor (Gertak Pelor) Satu Rumah Satu Pohon sebuah program inovasi cegah stunting dari UPT Puskesmas Candipuro. Dengan komitmen dan inovasi tersebut, harapannya dapat membantu meringankan tugas Pemerintah daerah dalam mengentaskan masalah stunting sampai ke desa-desa.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (KUPT) Puskesmas Candipuro, Sunardi,Amd.Kep mengatakan, dalam upaya menghadapi Program Swasembada Gizi, untuk Puskesmas Candipuro sendiri tinggal penguatan aja.

“Karena kita sudah ada ‘Gertak Pelor’ sebagai program gizi unggulan. Selain itu juga, nanti ada pemanfaatan pekarangan untuk tanam buah dan sayur,”ujarnya, Sabtu (11/7/2020).

Menurutnya, untuk melakukan perbaikan gizi keluarga, yakni perlu makanan dan olahan berbahan dasar daun kelor karena selain mudah dan murah daun kelor ini juga kaya akan gizi.

“Gertak Pelor ini, sebagai inovasi unggulan Puskesmas Candipuro dalam mencegah stunting. Daun kelor ini bisa diolah berbagai macam olahan makanan dan bisa dikonsumsi bagi ibu hamil dan balita,”ungkapnya.

Kebijakan inovasi pencegahan stunting melalui inovasi ‘Gertak Pelor’ tersebut, lanjut Sunardi, ada tiga arah yang dilakukan. Pertama dalam jangka pendek, yakni pemenuhan akses gizi masyarakat upaya pencegahan stunting, lalu jangka menengah dalam upaya memberikan nilai tambah ekonomi keluarga dan peluang bisnis BLUD UPT Candipuro sebagai distributor dan pengolahan kuliner daun kelor.

“Sedangkan untuk jangka panjangnya, kita jadikan inovasi ‘Gertak Pelor’ di Kecamatan Candipuro ini sebagai destinasi wisata kuliner berbahan dasar kelor,”pungkasnya.

(Slamet) 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.