Penggiat Literasi Desa Bulok Olah Daun Kelor Jadi Tepung dan Teh

by -1035 Views
Salah satu rumah yang dijadikan tempat untuk mengolah daun kelor menjadi serbuk (tepung) dan teh yang dilakukan oleh penggiat literasi “Perpustakaan Cinta Baca” Desa Bulok, Kecamatan Kalianda.

LAMPUNG SELATANBanyak kalangan masyarakat umum, daun kelor tidak terlepas dari mitos klenik sebagai alat peluntur jimat atau susuk ataupun lainnya. Namun, daun kelor saat ini menjadi salah satu komoditas olahan makanan kaya akan manfaat karena memiliki kandungan gizi serta nutrisi tinggi sehingga baik untuk kesehatan.

Daun kelor dapat diolah menjadi berbagai olahan makanan seperti ice krim, mie, klepon, nugget, bronis, donat, pudding, bakso serta olahan makanan lainnya. Baru-baru ini, penggiat literasi dari “Perpustakaan Cinta Baca” Desa Bulok, Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan membuat inovasi mengolah daun kelor menjadi bubuk (tepung) dan juga teh.

Kepala Desa Bulok, M Kuswanto menuturkan, penanaman kelor yang diinisiasi warganya dari penggiat literasi “Perpustakaan Cinta Baca” sangatlah bagus. Sebagai Kepala desa (Kades), ia sangat mendukung dan mensupot atas inovasi yang dilakukan oleh warganya tersebut

“Penggiat literasi “Perpustakaan Cinta Baca” ini sabagai salah satu penggeraknya, karna Perpus ini bukan haya sekedar membaca saja tapi juga ada nilai tambah lainnya melakukan inovasi daun kelor,”ujarnya kepada lampungterkini.com, Senin (24/2/2020).

Dikatakannya, saat ini di desanya, sudah mulai digalakkan untuk menanam pohon kelor. Karena melihat peluangnya bagus, baik itu dari segi manfaat kesehatan maupun nilai ekonomi yang dihasilkan dari daun kelor tersebut. Tanaman tersebut, selain mudah ditanam juga murah untuk didapatkannya. Masyarakat luas tahu, daun kelor banyak manfaat dan serkarang ini sudah mulai banyak dibudidayakan kembali.

“Kami mengajak masyarakat desa untuk mengembangkan tanaman kelor ini, dan juga menanamnya di lahan pekarangan rumah, perkebunan ataupun lahan kosong lainnya. Nantinya, kami yang membeli daun kelor dari warga dengan harga yang pantas untuk diolah menjadi tepung dan teh,”ungkapnya.

Kepala Desa (Kades) Bulok, M Kuswanto bersama aparatur desa dan pengiat literasi “Perpustakaan Cinta Baca” Desa Bulok, Kecamatan Kalianda saat menerima kunjungan dari tim Perpusda.

Dalam pengembangan inovasi tersebut, kata Kuswanto, rencanya pihaknya akan mengolakasikan Dana Desa (DD) yang dikelola oleh Perpustakaan Cinta Baca, untuk lebih dikembangkan lagi dengan membuat aneka produk-produk lainnya yang dihasilkan dari bahan dasar daun kelor tersebut.

“Kami berharap kepada Pemerintah daerah atau instansi terkait lainnya, dapat meliriknya apa yang sedang di kembangkan oleh warga desanya tersebut agar dapat dikenal masyarakat luas,”terangnya.

Sementara anggota DPRD Provinsi Lampung dan juga sebagai Calon Bupati Lamsel 2020, Antoni Imam ketika di sambangi para penggiat literasi “Perpustakaan Cinta Baca” Desa Bulok, Kecamatan Kalianda sangat mengapresiasi dan mendukung kegiatan yang dilakukan oleh para penggiat literasi tersebut.

“Saya mengapresiasi dan mendukung apa yang dilakukan oleh rekan-rekan relawan dari penggiat literasi Desa Bulok, yakni melakukan inovasi membuat olahan bubuk (tepung) dan teh dari daun kelor,”ujarnya.

Anggota DPRD Provinsi Lampung, Antoni Imam menerima kunjungan penggiat literasi “Perpustakaan Cinta Baca” Desa Bulok, Kecamatan Kalianda yang mengembangkan inovasi daun kelor di kediamannya.

Menurut politisi dari Fraksi PKS ini, mereka menyampaikan, hasil inovasi dari daun kelor tersebut, telah mendapat dukungan dari Pemerintah desa (Pemdes) setempat. Selain Pemerintah desa, perlu adanya dukungan dari pihak Pemerintah daerah Lampung Selatan melalui instansi-nstansi terkait lainnya dalam pengembangan hasil inovasi produk daun kelor tersebut.

“Banyak sekali khasiat atau manfaat dari daun kelor ini, karena bisa mencegah stunting seperti apa yang digalakkan sebelumnya oleh Kecamatan Candipuro. Daun kelor ini juga, sangat baik untuk Ibu hamil dan menyususi serta untuk kesehatan. Insya Allah, saya siap bersinergi untuk pengembangan inovasi daun kelor dari rekan-rekan relawan penggiat literasi Desa Bulok tersebut,”pungkasnya.

Diketahui, sebelumnya Kecamatan Candipuro yang diinisiasi Puskesmas Rawat Jalan (PRJ) Candipuro menggalakkan penanaman kelor dengan Gerakan serentak Penanaman kelor (Gertak Pelor) yakni guna mencegah stunting atau gagal tumbuh pada anak. Melalui Gertak Pelor tersebut, setiap warga desa di Kecamatan Candipuro menanam pohon kelor satu rumah satu pohon. (Met)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.