Cegah Penyakit DBD Meluas, PRI Sidomulyo Foging Dilokasi Endemik Tiga Desa

by -743 Views
Kepala Puskesmas Rawat Inap (PRI) Sidomulyo, Rocky Sihombing dan tim bersama Kepala Desa Sidorejo, Tommy Yulianto melakukan Pengasapan (fogging) di sejumlah rumah warga di Desa Sidorejo, Kecamatan Sidomulyo disinyalir daerah endemik demam berdarah dengue (DBD), Jumat (17/1/2020).

LAMPUNG SELATAN–Puskesmas Rawat Inap (PRI) Kecamatan Sidomulyo, Lampung Selatan bergerak cepat melakukan pengasapan (fogging) di tiga desa yang disinyalir sebagai daerah endemik demam berdarah dengue (DBD) yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes Aegypti.

Kepala Puskesmas Rawat Inap (PRI) Sidomulyo, Rocky Sihombing mengatakan, setelah adanya laporan dari warga, pihaknya langsung melakukan pengasapan (fogging) dan sejak dua hari dilakukan fogging di lokasi yang disinyalir endemik demam berdarah dengue (DBD).

“Begitu ada laporan masuk, kami langsung gerak cepat melakukan fogging,” ujarnya, Jumat (17/1/220).

Rocky mengutarakan, upaya tersebut dilakukan, guna mencegah penyebaran penyakit DBD meluas ke wilayah lainnya. Meskipun menurutnya, fogging tidak bisa memutus mata rantai nyamuk Aedes Aegypti penyebar DBD, karena hanya membunuh nyamuk dewasa.

“Pelaksanaan fogging ini, sudah dilakukan di rumah warga di tiga desa yakni Desa Sidodadi, Budidaya dan Sidorejo. Selain itu juga, di ruang kelas SMPN 1 Sidomulyo. Kita berharap, ini bisa meminimalisir penyebaran DBD,”ungkapnya.

Pengasapan (fogging) di rumah warga di Desa Sidorejo, Kecamatan Sidomulyo, Lampung Selatan disinyalir daerah endemik demam berdarah dengue (DBD), Jumat (17/1/2020).

Rocky mengutarakan, fogging  dilakukan di beberapa rumah warga yang terserang DBD sampai dengan radius 100 meter, karena merupakan wilayah yang disinyalir endemik penyebaran.

“Jadi tidak hanya rumah warga yang dilaporkan terserang DBD, tetapi fogging juga dilakukan di sejumlah wilayah endemik lainnya,”bebernya.

Di wilayah Kecamatan Sidomulyo, kata Rocky, terdapat empat kasus yang positif terserang DBD. Keempatnya itu adalah, satu orang warga Desa Budidaya, satu warga Desa Sidodadi dan dua orang warga Desa Sidorejo.

“Di Desa Sidorejo sendiri, ada beberapa warga yang sakit dan di rawat yang diduga terserang DBD. Setelah dilakukan uji lab dan hasil tes labnya keluar, ternyata mereka mengidap penyakit tipes (demam typhoid),”terangnya.

Pengasapan (fogging) di Sekolah SMPN 1 Sidomulyo, Jumat (17/1/2020).

Dikatakannya, nyamuk Aedes Aegypti, merupakan nyamuk pembawa virus dengue penyebab penyakit DBD yang muncul musiman, khususnya saat memasuki musim penghujan. Sehingga curah hujan yang tinggi, menyebabkan genangan dibeberpa titik dan mengakibatkan penyakit.

“Genangan-genangan tersebut, mengundang nyamuk demam berdarah untuk tinggal. Oleh karena itu, kerap kali penyakit demam berdarah menghantui masyarakat terutama ketika di musim penghujan,”kata dia.

Rocky menambahkan, agar terhindar dari berbagai macam penyakit, ia meminta masyarakat juga menerapkan pola hidup bersih dan sehat, dimulai dari tempat tinggalnya sendiri dan lingkungan sekitar tempat tinggalnya dengan menerapkan 3M (Menguras, Menutup dan Menyingkirkan) objek-objek yang mendukung siklus hidup nyamuk.

“Agar terhindar dari penyakit seperti DBD dan lainnya, maka lingkungan harus bersih dan sehat. Masyarakat, harus rutin menguras dan menyikat bersihkan kamar mandi minimal seminggu sekali terutama ketika musim penghujan datang. Kemudian menutup penampungan air dan memanfaatkan/mendaur ulang barang bekas,”pungkasnya. (Met)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.