Dipenuhi Tumpukan Sampah, Warga Seloretno Bersihkan Sungai Way Bungur

by -1177 Views
Warga Desa Seloretno berjibaku membersihkan tumpukan sampah yang menyumbat aliran sungai Way Bungur, Rabu (8/1/2020) pagi. (Foto; Slamet)

LAMPUNG SELATAN –Pasca banjir, warga berjibaku membersihkan tumpukan sampah yang menyumbat aliran sungai Way Bungur yang terletak di perbatasan Desa Seloretno dan Desa Kota Dalam, Kecamatan Sidomulyo, Lampung Selatan, Rabu (8/1/2020) pagi.

Sugai yang menghubungkan antara dua Desa tersebut, dipenuhi banyak jenis sampah sampai berkubik-kubik hingga menutupi permukaan sungai. Akibatnya, air sungai Way Bungur meluap dan merendam pemukiman warga setempat setelah diguyur hujan deras, pada Selasa (7/1/2020) malam.

Selain Desa Seloretno, banjir juga sempat merendam puluhan pemukiman warga lainnya di Kecamatan Sidomulyo, seperti di Desa Sidodadi, Sidorejo dan Sidomulyo yang terendam air setinggi 30-50 Cm atau setinggi lutut orang dewasa.

Pantauan lampungterkini.com, hampir sepanjang 100 meter lebih pemadangan permukaan sungai Way Bungur tertutup aneka sampah. Sejumlah warga beserta Kepala Desa dan aparatur Desa Seloretno melakukan pembersihan sampah yang menyumbat aliran sungai tersebut.

Bahkan dilokasi tersebut, tampak terlihat  Camat Sidomulyo Rendy Eko Suprayitno beserta para pegawai kecamatan lainnya berada dilokasi membantu warga membersihkan sampah.

Beberapa orang warga terjun ke sungai membersihkan aneka sampah yang menumpuk dengan ala kadarnya,  karena jumlah sampah terlalu banyak hingga berkubik-kubik masih tetap menyisakan tumpukan sampah meski sudah dikumpulkan dan diangkat dari permukaan sungai.

Camat Sidomulyo Rendi Eko Suprayitno beserta para pegawai kecamatan lainnya memantau lokasi serta membantu warga membersihkan sampah yang menyumbat aliran sungai Way Bungur. (Foto; Slamet)

“Kami bersama aparatut desa dan warga gotong-royong membersihkan sampah yang ada di sungai Way Bungur ini,”kata Kepala desa (Kades) Seloretno, Achmad Sobari saat ditemui lampungterkini.com disela-sela kegiatan bersih-bersih sungai, Rabu (8/1/2020) pagi.

Aksi bersih-bersih sungai Way Bungur ini, kata Achmad Sobari, merespon kondisi sungai yang dipenuhi sampah mulai dari sampah kayu, bambu, plastik, sampah rumah tangga dan lainnya. Akibatnya sungai jadi tersumbat, dan berdampak banjir yang sempat merendam rumah warga setinggi 30 Cm saat hujan semalam sehingga warga menjadi was-was karena air sungai sempat meluap.

“Semalam saya bersama pamong desa (RT) dan warga turut berjaga-jaga, sembari memantau antisipasi air sungai meluap lagi,”ujarnya.

Dikatakannya, banyaknya sampah di aliran sungai, karena tingkat kesadaran masyarakat masih kurang  dan masih banyak ditemukan membuang sampah di bantaran sungai. Untuk itu perlu adanya soialisai, agar tidak lagi membuang sampah ke sungai yang dapat menghambat aliran sungai karena tumpukan sampah.

“Untuk sementara ini, langkah pertama yang dilakukan membersihkan sungai. Selanjutnya, menjaga sungai dan mensosialisasikan agar sungai tidak lagi dijadikan tempat membuang sampah,”ungkapnya.

Dia menambahkan, kepada Pemkab Lamsel melaui dinas terkait, agar dapat menormalisasikan sungai sehingga apa yang menjadi harapan masyarakat bisa terlaksana dan dapat memperlancar semuanya.

Sementara Camat Sidomulyo, Rendy Eko Suprayitno mengatakan, belakangan ini intensitas curah hujan sangat deras, sehingga bayak aneka sampah yang hayut terbawa air terutama di sungai. Oleh karena itu, perlunya menanamkan kepda masyarakat agar selalu menjaga kebersihan, jangan membuang sampah sembarangan khususnya di sungai dan tingkatkan rasa gotong royong.

“Di Kecamatan Sidomulyo ini, banyak desa yang memiki bantaran sungai sehingga nantinya akan kami kumpulkan para Kepala Desa (Kades) untuk membahas hal ini,”ungkapnya.

Dia menambahkan, untuk mencegah kejadian serupa, pihaknya akan segera membahas perlu adanya dibuat Peraturan desa (Perdes) bersama yang mengatur tentang pengelolaan sampah maupun limbah. Artinya, jangan sampai masyarakat membuang sampah sembarangan apalagi ke sungai.

“Jika nanti sudah Perdesnya, maka ada peraturan dasar desa yang kuat. Kalau hanya sekedar himbauan saja, efeknya kurang mengena. Ada kemungkinan, kami mengambil langkah bersama Kades mengenai pengelolaan sampah dan perlunya ada bank sampah,”jelasnya. (Met/Z4s).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.